Opini Muhammad Idris
Gaya Komunikasi Pendakwah Dari Perspektif Gen Z
Katanya, apa yang disampaikan adalah keluhan dari sejumlah jamaah yang mayoritas generasi Z (Gen Z).
Mereka mendambakan dakwah bergaya storytelling dengan konsep bercerita, narasi bertutur, mengalir dan menyentuh emosi. Bahkan tema ceramah bisa ditentukan jamaah
lewat polling di platform digital.
Memanfaatkan teknologi berbasis platform media sosial dengan kemasan dakwah kreatif, visualisasi menarik dan interaktif bisa efektif menjangkau mereka.
Gaya komunikasi dakwah ini bukan mencoba menggadaikan substansi pada tren, melainkan upaya merajut benang hikmah dalam kain budaya kontemporer di era algoritma.
Dengan mengangkat isu terkini, memperlihatkan bahwa Islam tidak bisa terlepas dari realitas kekinian yang lebih modern.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang menggunakan bahasa para penenun unta dalam berdakwah. Begitupun sembilan wali yang memanfaatkan wayang dalam syiar Islam di zaman itu.
Tugas pendakwah hari ini adalah menemukan ‘bahasa hati’ yang bisa menyentuh dan merangkul generasi yang setiap hari berbicara dalam kode binary dan bahasa emoji.
Transformasi gaya komunikasi pendakwah sebuah keharusan, agar dakwah terus menjadi oase di tengah gurun digital yang gersang. Konsep ini sebagai strategi kultural agar nilai Islam tetap hidup dalam jiwa Gen Z@. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.