Headline Tribun Timur
Pertalite Cukup Hingga Lebaran
Peningkatan kebutuhan BBM diperkirakan berlangsung pada pekan keempat Ramadan hingga 13 April 2025 mendatang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite jelang Lebaran 2025 diprediksi naik.
Mobilitas warga jelang Lebaran jadi alasan peningkatan kebutuhan BBM subsidi.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Andi Eka Prasetya, Minggu (9/3) mengungkapkan, sudah menjalin komunikasi dengan Pertamina mengenai kesiapan BBM subsidi jelang momen mudik Lebaran 2025.
Peningkatan kebutuhan BBM diperkirakan berlangsung pada pekan keempat Ramadan hingga 13 April 2025 mendatang.
Andi Eka mengaku sampai saat ini, persiapan stok diprediksi mencukupi. Baik itu untuk BBM bersubsidi, Pertalite maupun Solar.
Baca juga: Warga Keluhkan Pembelian BBM di SPBU Bone, Beli Pertamax Justru Isi Pertalite
“Persiapan stok Pertalite di Ramadan dan Idul Fitri itu 100,934 Kiloliter (KL),” kata Andi Eka.
Andi Eka mengaku konsumsi Pertalite memang diprediksi meningkat.
Hal berbeda justru terjadi di solar, prediksinya justru menurun. Pasalnya, kendaraan logistik juga bakal libur pada periode menjelang Idul Fitri.
“Sedangkan solar selama arus mudik dan balik, turun 10,4 persen dibanding normal. Jadi persiapan stok masih ada 48,757 KL,” lanjutnya.
Sementara itu, Sales Area Manager Retail Sulselbar PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rainier Axel Gultom berharap masyarakat tetap mempercayakan konsumsi BBM dari Pertamina.
Untuk memastikan kepercayaan tersebut, Rainier mengatakan masyarakat bisa meminta setiap SPBU memperlihatkan sampel BBM sebelum melakukan pengisian.
Setiap harinya, SPBU diminta memasang sampel BBM tepat disamping POM Bensin.
Sehingga masyarakat bisa memantau langsung kualitas BBM setiap hari.
“Setiap produk Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dapat dilihat langsung didekat dispenser yang ada di SPBU,” kata Rainier.
Masyarakat disebutnya punya hak memeriksa kualitas BBM yang akan digunakan untuk kendaraannya.
“Masyarakat punya hak bertanya produknya warna seperti apa, kelebihannya apa kepada operator kami. Secara visual bisa dilihat karena dipajang dekat
dispenser,” lanjutnya.
Ke depan, masyarakat bisa menanyakan terkait kualitas BBM kepada setiap operator.
Setiap SPBU juga wajib menampilkan sampel harian BBM di dekat mesin dispenser SPBU.
Sehingga masyarakat yang ingin mengisi BBM bisa mengecek kualitas visual.
Stok LPG
Gas LPG 3 Kilogram (Kg) atau akrab disebut gas melon sempat menjadi huru-hara beberapa waktu lalu imbas kebijakan penjualan hanya melalu pangkalan gas.
Dengan berubahnya kebijakan, gas melon lebih mudah ditemui di kios-kios.
Menghadapi lebaran Idul Fitri, konsumsi gas 3 kg diprediksi meningkat.
Andi Eka Prasetya menyebut permintaan gas LPG 3 Kg diprediksi naik mencapai 2,9 persen.
Melihat stok yang ada saat ini, Andi Eka mengaku masyarakat tak perlu khawatir.
“Kalau LPG subsidi itu kuota sebanyak 298.272 Metrikton (MT). Kita melihat sejak nataru hingga bulan ini belum pernah kita melihat kelangkaan. Kalau pun ada sebentar saja karena distribusi di jalan yang terhambat,” kata Andi Eka.
Andi Eka mengaku stok ini cukup hingga satu tahun.
Hanya saja dirinya tetap akan meminta tambahan kuota di Triwulan IV tahun 2025.
Mengingat sebagai persiapan menghadapi momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Ketersediaan itu mencukupi 1 tahun ini. Tapi nanti di Triwulan keempat, kita akan minta usulan penambahan untuk nataru,” katanya.
Sementara itu menjelang ramadan, supply gas LPG 3 Kg akan disalurkan pada pekan keempat Ramadan.
Sebab di momen tersebut, prediksinya permintaan akan melonjak.
“Ini akan menambah suplay kenaikan LPG di pekan 4 bulan Ramadan,” jelasnya.
Masyarakat pun diminta tidak khawatir terkait ketersediaan gas melon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.