Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Banjir 4 Kecamatan di Luwu, 60 Hektar Tambak Warga Terdampak

Sebanyak 6 desa dan 1 kelurahan ikut terkena dampak banjir dengan ketinggian bervariasi mulai 50 centimeter hingga 1 meter.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI
BANJIR - Hujan berjam-jam di wilayah hulu Sungai Salu Pareman dan Sungai Pompengan menyebabkan 4 kecamatan terendam banjir, Selasa (4/3/2025). Koordinator TRC BPBD Luwu Karyadi merincikan banjir kali ini merendam sebanyak 392 rumah milik warga di 4 kecamatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Banjir meluap di 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 03.55 Wita dini hari.

Sebanyak 6 desa dan 1 kelurahan ikut terkena dampak banjir dengan ketinggian bervariasi mulai 50 centimeter hingga 1 meter.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu mencatat, banjir juga berdampak pada terendamnya sejumlah permukiman dan fasilitas umum warga.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi menyebut, dampak banjir meluas setelah pihaknya melakukan assesment hingga pukul 13.21 Wita.

Diantaranya Kecamatan Kamanre, data terbaru yang didapatkan, sebanyak 215 unit rumah terendam.

Selain itu, 1 unit fasilitas ibadah, 1 unit fasilitas pendidikan, 2 unit Pustu, 65 hektar sawah dan 50 hektar tambak udang terdampak.

Sementara di Kecamatan Ponrang Selatan, 65 unit rumah warga dan 1 unit fasilitas pendidikan merasakan bencana hidrometeorologi tersebut.

"Kecamatan Bua 57 unit terendam banjir, Lamasi Timur 150 unit rumah terendam, 2 unit fasilitas pendidikan dan 1 unit Pustu, serta 20 hektar tambak ikan," beber Karyadi saat dikonfirmasi.

Itu berarti total ada 487 rumah, 1 unit fasilitas ibadah, 4 fasilitas pendidikan, 3 Pustu, 65 hektar sawah, dan 60 hektar tambak ikut terdampak.

Kata Karyadi, kini kondisi banjir yang merendam Kecamatan Kamanre, Ponrang Selatan, Bua, dan Lamasi Timur perlahan mulai surut.

"Kami masih melakukan asessment terkait kerugian materil yang ditimbulkan, beruntung tak ada korban jiwa akibat insiden ini," akunya.

Dirinya menambahkan, penyebab banjir disinyalir akibat hujan berjam-jam di wilayah hulu sungai.

Dari 4 kecamatan itu, terdapat dua daerah aliran sungai (DAS) yang mengairi.

"Terjadi banjir secara tiba-tiba di beberapa kecamatan saat waktu sahur akibat hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di wilayah bagian hulu sungai Salu Pareman dan hulu Sungai Pompengan," terangnya.

 

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved