Didampingi Polisi, Petani Libukang Jual Jagung 2,5 Ton ke Bulog Palopo
Pendampingan ini dilakukan oleh Aipda Yusran, Bhabinkamtibmas yang bertugas di Desa Libukang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM – Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Belopa melalui Bhabinkamtibmas Desa Libukang mendampingi petani setempat menjual hasil panen jagung ke Perum Bulog Cabang Palopo, Senin (6/10/2025).
Dalam kegiatan ini, sebanyak 2,5 ton atau setara 50 karung jagung berhasil diterima oleh Bulog setelah melalui proses pemeriksaan kualitas.
Pendampingan ini dilakukan oleh Aipda Yusran, Bhabinkamtibmas yang bertugas di Desa Libukang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu.
Ia menyatakan bahwa kehadiran aparat kepolisian merupakan bentuk dukungan terhadap petani dalam menyalurkan hasil pertanian mereka ke lembaga resmi agar mendapatkan harga jual yang layak dan proses transaksi yang aman.
“Kami hadir untuk membantu masyarakat, khususnya petani, dalam memasarkan hasil panen mereka. Kami memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar, aman, dan transparan, serta mendorong peningkatan kesejahteraan petani di wilayah binaan kami,” ujar Aipda Yusran kepada wartawan.
Jagung yang dijual oleh petani Desa Libukang sebelumnya telah melalui proses pemeriksaan mutu oleh pihak Bulog.
Berdasarkan hasil pengujian, kadar air jagung tercatat sebesar 13 persen, di bawah batas maksimal yang ditetapkan yaitu 14 persen, sehingga dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
Kepala Bulog Cabang Palopo, Hadir Alamsyah, membenarkan bahwa pihaknya menerima jagung dari petani di wilayah Luwu dengan standar kualitas tertentu.
Ia menjelaskan bahwa Bulog hanya dapat membeli jagung dengan kadar air maksimal 14 persen sesuai ketentuan yang berlaku.
“Jagung yang memenuhi standar kualitas akan dibeli dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.400 per kilogram,” ujar Hadir.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa hingga awal Oktober 2025, stok jagung di gudang Bulog Cabang Palopo telah mencapai lebih dari 200 ton.
Meski demikian, pihaknya terus mendorong peningkatan serapan dari petani lokal agar distribusi hasil panen semakin optimal.
“Penyerapan jagung dari wilayah Luwu cukup baik, namun belum sepenuhnya maksimal. Kami akan terus berupaya memperluas jangkauan serapan agar lebih banyak petani terbantu dalam pemasaran hasil panennya melalui jalur yang resmi dan menguntungkan,” tambahnya.
Kegiatan pendampingan ini diapresiasi oleh masyarakat petani di Desa Libukang karena dinilai dapat memberikan kepastian pasar serta menghindari ketergantungan terhadap tengkulak yang kerap membeli hasil panen dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Pemerintah daerah dan aparat kepolisian diharapkan terus bersinergi dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani lokal.(*)
Warga Takalar Serbu Pasar Murah: Beras Bulog Hanya Rp 11 Ribu, Gula Rp 15 Ribu, Minyak Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Sukses Gelar Panen Raya Jagung, Sidrap Mantapkan Peran Sebagai Lumbung Pangan Nasional |
![]() |
---|
STIKes Panakkukang Edukasi Kader Desa Sawakong Kreasi Olahan Bonggol Jagung Cegah Stunting |
![]() |
---|
Bulog Jamin Stok Pangan Aman hingga 2027 di Sulsel, Harga Jagung dan Beras Stabil |
![]() |
---|
Pengusaha Gabah di Bulukumba Desak Bulog Kembalikan Kerja Sama Maklon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.