Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FGD Rabat Anggaran di Sulsel

Prof Abdul Hamid Paddu: Efisiensi Anggaran Peluang Pemprov Sulsel Tingkatkan Pembangunan Ekonomi

Prof Abdul Hamid Paddu sebut Pemprov Sulsel bisa manfaatkan efisiensi anggaran untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari target nasional.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-timur.com/kaswadi anwar
FGD TRIBUN TIMUR -  Guru Besar Ilmu Ekonomi Keuangan Negara/Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Prof Abdul Hamid Paddu (kiri) saat hadir sebagai narasumber di FGD Tribun Timur di Kantor Tribun Timur, Makassar, Selasa (18/2/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar Ilmu Ekonomi Keuangan Negara/Ekonomi Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Prof Abdul Hamid Paddu, menyebut bahwa kondisi darurat efisiensi anggaran dapat menjadi momentum bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk meorientasikan pembangunan di Sulsel.

Ia menyebutkan bahwa selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Sulsel berada di bawah rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional dalam kurun waktu tersebut stagnan di angka 4,8 persen hingga 5,2 persen.

“Artinya, uang yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan hasilnya. Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang tinggi,” jelasnya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof Abdul Hamid Paddu saat menjadi narasumber dalam Forum Group Discussion (FGD) Tribun Timur dengan tema Menakar Dampak Rabat Anggaran Terhadap Bisnis dan Ekonomi Sulsel yang digelar di lobby Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih 430, Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, pada Selasa (18/2/2025).

“Oleh sebab itu, apakah tidak mungkin dengan momentum transformasi anggaran ini, model anggaran yang diberikan pemerintahan sekarang dimanfaatkan untuk rebound?” katanya.

Prof Abdul Hamid Paddu juga mengungkapkan keheranannya terkait stagnannya pertumbuhan ekonomi Sulsel dalam 10 tahun terakhir. 

Padahal, Sulsel memiliki banyak sumber daya manusia yang cerdas serta kekayaan yang melimpah.

Baca juga: Kepala Bapelitbangda Sulsel: Efisiensi Anggaran Berimbas pada Publikasi hingga Perjalanan Dinas

Namun, ia melihat bahwa kondisi fiskal di Sulsel dan beberapa daerah cenderung menurun.

“Saya terlibat dalam desentralisasi fiskal selama 15 tahun, menyusun dana transfer, undang-undang, dan sebagainya. Namun mengapa lima tahun terakhir kondisi fiskal kita memburuk?” jelas pria kelahiran Ujung Pandang ini.

Ia juga mengkritisi belanja langsung yang seharusnya lebih kecil, namun justru belanja operasional yang lebih besar. 

Prof Abdul Hamid Paddu menilai hal tersebut perlu diperbaiki agar ke depannya dapat membawa dampak positif pada perekonomian Sulsel.

“Jika itu diperbaiki dengan anggaran yang sama, saya yakin Sulsel bisa mencapai target pertumbuhan lebih tinggi dari yang ditargetkan Presiden RI Prabowo. Target pertumbuhan ekonomi nasional lima tahun ke depan adalah delapan persen, sementara Sulsel harusnya bisa lebih dari itu, bisa mencapai 7,5 persen sejak awal,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved