Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Terungkap Alasan Pesan Berantai Annar Sampetoding Bisa Beredar di Grup WhatsApp Meski Lagi Dipenjara

Beredarnya pesan Annar Sampetoding di grup WhatsApp perhatian masyarakat lantaran saat ini Annar sedang ditahan di rutan di Rutan Kelas 1 Makassar.

|
Editor: Sakinah Sudin
Instagram @dewan_ekonomi_indonesia_timur/Bjorkalizem1498
PESAN ANNAR SAMPETODING - Potret Annar Sampetoding (kanan) dan tangkapan layar pesan berantai yang beredar di grup-grup WhatsApp, Senin (10/2/2025). Terungkap sosok yang menyebarkan pesan itu ke grup WhatsApp. 

Tersangka Annar selama ditahan di Rutan Makassar memang meminta agar membatasi pihak keluarganya yang datang membesuk. 

"Termasuk keluarganya, karena jujur merasa malu sekali, itu pesan Pak Annar," terang Andi Erdi.

"Ada beberapa kerabatnya mau membesuk, dia bilang tidak usah, saya merasa malu sekali atas kejadian ini, sampaikan saja permohonan maaf kepada orang yang besuk," jelasnya.
 
Isi Pesan WhatsApp Annar: Demi Allah, Saya Tidak Terlibat

Dalam narasi pesan beredar, Annar menyebut jika mesin cetak dan perlengkapannya seperti meja, kursi, peralatan dapur, kertas, dan tinta dutujukan untuk bisnis bursa ikan dan resto.

Juga untuk kepentingan persiapan alat peraga untuk pencalonannya sebagai gubernur Sulawesi Selatan.

Hanya saja ia batal ikut pilkada dan meminta Syahruna sebagai teknisi agar menjual semua mesin dan kelengkapannya dengan harga murah.

Sekitar September 2024, ia mendapat kabar dari Syahruna bahwa mesin dan kelengkapannya sudah termuat truk dan laku terjual Rp250 juta.

"Dan sampai sekarang Rp1 pun belum terbayar atau melihat hasil penjualan mesin dan kelengkapannya tersebut," demikian narasi pesan beredar.

Dalam pesan juga menceritakan kronologi penggerebekan di rumahnya, Jl Sunu, Makassar.

Pada 8 Desember 2024, Annar Sampetoding mengaku sedang di Jakarta dapat kabar jika Syahruna yang bekerja sebagai tukang dan teknisi di rumahnya ditangkap tas kasus ugaan uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar.

Syahruna ditangkap bersama Andi Ibrahim.

"Lebih kaget lagi AI pernah datang ke rumah diantar Ryan Latief dan berminat membeli mesin cetak. AI menawarkan banyak mata uang asing dan bersama Syahruna memperlihatkan selembar kertas dimasukkan pada alat sensor dan saya tanyakan itu apa, jawabnya alat sensor uang," tulis Annar.

Ia pun langsung memerintahkan Syahruna berhenti dan meminta Andi Ibrahim dan Ryan Latief untuk tidak lagi masuk ke rumahnya.

"Setelah kejadian itu, rupanya mereka tetap menjalin hubungan tanpa sepengetahuan saya dan terjadi lagi penggerebekan kedua kalinya dengan penangkapan John Bliate Panjaitan yang sebenarnya beliau tidak tahu menahu," ungkap Annar.

Annar menuding ada pemufakatan jahat dalam proses hukum yang menjeratnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved