Promosi Doktor Firman Pagarra
Mengulas Model Collective Innovation Ala Firman Pagarra
Ujian promosi doktor bidang administrasi publik dijalani di Aula Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin pad
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Buktinya tahun 2022 serapan pajak daerah di angka Rp 1,187 Triliun.
Kemudian meningkat lagi di tahun 2023 menjadi Rp 1,364 Triliun.
Penelitian mengenai collective innovation dalam tata kelola peningkatan PAD di Kota Makassar ini urgen untuk dilaksanakan.
Hal ini mengingat pendekatan collection innovation dianggap komprehensif dan relevan dalam menganalisis fenomena tata kelola peningkatan PAD.
Secara keseluruhan, penelitian mengenai collective innovation dalam konteks peningkatan PAD sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang dihadapi pemerintah daerah.
Collective Innovation ini dituangkan dalam skema standarisasi, rekayasa kolaboratif, inovasi jaringan dan keterbukaan informasi.
"Elemen standarisasi dalam tata kelola peningkatan PAD di Kota Makassar menunjukkan bahwa telah terdapat berbagai aturan berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan daerah dan Perwali serta Sop dalam implementasinya. Dalam hal standarisasi, berbagai aturan tersebut telah cukup mengakomodir kompleksitas pelaksanaan tata kelola peningkatan PAD," kata Firman Pagarra.
Kemudian elemen rekayasa kolaboratif dalam tata kelola peningkatan PAD di Kota Makassar menunjukkan adanya penerapan praktik kolaborasi dengan bekerja sama dengan kecamatan dan kelurahan.
"Serta PT. Pos Indonesia untuk pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Selain itu juga mencakup kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam pembayaran PBB. Pelaksanaan praktik ini terbukti efektif untuk meningkatkan PAD di Kota Makassar," lanjutnya.
Elemen inovasi jaringan dalam tata kelola peningkatan PAD di Kota Makassar menunjukkan adanya bentuk konkret networked innovation melalui kerjasama antara Bapenda dengan berbagai lembaga keuangan.
"Seperti PT. Bank Sulselbar dan PT. Bank Mandiri untuk mengembangkan solusi inovatif untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah," kata Firman Pagarra
Keempat Elemen keterbukaan inovasi dalam tata kelola peningkatan PAD di Kota Makassar menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi Pakinta merupakan salah satu implementasi nyata dari prinsip- prinsip collective innovation.
"Inovasi ini tidak semata-mata berasal dari dalam Bapenda, tetapi juga melibatkan partisipasi dan masukan dari pengguna layanan, yaitu wajib pajak di Kota Makassar. Namun dalam pelaksanaannya beberapa tantangan masih dihadapi, seperti masalah teknis yang muncul dalam pembayaran digital, keterlambatan pencatatan, dan gangguan jaringan," sambungnya.
Model Collective Innovation dalam tata kelola PAD menekankan pentingnya public engagament dalam seluruh proses atau tahapan.
Sebab berdampak pada peningkatan public trust terhadap pemerintah.
Target PAD Rp 2 Triliun pun menjadi realistis dengan model collective innovation melalui digitalisasi aplikasi Pakinta.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com,Faqih Imtiyaaz
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.