Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Isi Pesan Annar Sampetoding Sumpah Tak Terlibat Uang Palsu: Uang Saya Jauh Lebih Banyak

Beredar pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp yang mengatasnamakan Annar Sampetoding, tersangka utama uang palsu UIN Alauddin.

Editor: Hasriyani Latif
Instagram @dewan_ekonomi_indonesia_timur/Bjorkalizem1498
PESAN ANNAR - Potret Annar Sampetoding dan tangkapan layar pesan berantai yang beredar di grup-grup WhatsApp, Senin (10/2/2025). Dalam pesan tersebut, Annar membantah terlibat dalam kasus uang palsu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tersangka utama uang palsu, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) jadi sorotan lagi.

Itu dipicu beredarnya pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp yang mengatasnamakan Annar Sampetoding.

Dalam pesan tersebut, Annar Sampetoding membantah terlibat uang palsu.

Ia juga membeberkan kronologi pengerebekan di rumahnya hingga ditetapkan tersangka.

Diketahui, Annar Sampetoding saat ini ditahan di Rutan Kelas 1 Makassar.

Ia dijebloskan ke Rutan pada Selasa (7/1/2025) setelah dirawat di rumah sakit.

Lantas, benarkah pesan tersebut dikirim Annar dan apa isinya?

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar membenarkan adanya pesan itu.

Ia mengatakan, pesan itu memang dari tersangka Annar Sampetoding

Hanya saja, Annar menulis pesan itu pada kertas lalu diberikan kepada keluarganya yang datang membesuk. 

"Jadi ceritanya itu pesan tersebut diketik ulang dalam bentuk pesan WhatsApp oleh keluarga (istri) dan ditunjukkan ke keluarganya," ujar Andi Erdi ditemui wartawan di kantornya, Selasa (11/2/2025). 

Sewaktu keluarga membesuk, lanjut Andi Erdi, Annar disebut meminta tolong agar pesannya yang dalam bentuk tulisan disampaikan ke keluarga besarnya. 

"Seperti apa yang tunjukkan ini. Ini adalah tulisan Pak Annar, kebetulan Pak Annar tidak bisa menyampaikan secara langsung kepada keluarganya," Andi Erdi menunjukkan tulisan tangan Annar. 

Andi Erdi menyebut, pihak keluarga dalam hal ini istri Annar bernama Maryam berinsiatif menulis ulang pesan tersebut kemudian dimasukkan ke group WhatsApp keluarga. 

"Keluarganya yang mengetik dan dikirimkan ke group WhatsApp keluarga, entah kenapa bisa tersebar ke mana-mana," sebutnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved