Opini Muhammad Idris
Gagap Komunikasi di 100 Hari Pertama Kabinet Merah Putih
Alih-alih menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, pernyataan mereka justru kerap dianggap tidak empati.

Ketiga, kurangnya kesadaran akan pentingnya komunikasi publik. Mereka tidak menyadari bahwa setiap ucapan dan tindakan mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan memengaruhi persepsi dan kepercayaan publik.
Diera digital, setiap ucapan pejabat negara dengan cepat menyebar dan diinterpretasikan secara beragam oleh masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa memicu konflik sosial dan politik yang lebih besar.
Bahkan dapat menjadi bahan bakar bagi penyebaran hoaks dan disinformasi.
Dengan kemampuan komunikasi publik yang baik, pejabat negara tidak hanya dapat menjembatani kesenjangan komunikasi dengan masyarakat, tetapi juga membangun kepercayaan dan dukungan publik terhadap sebuah kebijakan.
Pada akhirnya, komunikasi publik yang efektif adalah kunci menciptakan pemerintahan transparan, akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.