Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PMK

115 Sapi di Wajo Sulsel Terjangkit PMK, Tersebar di 2 Kecamatan

Hanya ada dua wilayah yang terdapat PMK yakni Kecamatan Majauleng 75 ekor dan Tanasitolo 30 ekor sapi.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/JABAL QUBAIS
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo vaksinasi hewan ternak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (22/1/2024). 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ratusan hewan ternak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Tercatat, dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo, sebanyak 115 ekor sapi yang terjangkit.

"Data di atas tahun 2024. Hanya ada dua wilayah yang terdapat PMK yakni Kecamatan Majauleng 75 ekor dan Tanasitolo 30 ekor sapi," ungkap Kepala Bidang Peternakan DPKP Wajo, drh Bone kepada Tribun-Timur.com, Rabu (22/1/2025).

Beruntungnya, dari sejumlah hewan yang terjangkit PMK, belum ada yang dilaporkan mati.

Untuk penyakit lainnya seperti Rabies, Elisa Rabies dan Flu Burung juga belum ditemukan di Kabupaten Wajo.

Olehnya itu, pihaknya tengah melakukan vaksinasi PMK di seluruh wilayah Wajo.

"Kita fokuskan vaksinasi di daerah yang pernah tertular. Kemudian juga dilakukan pelayanan kesehatan hewan seperti pemberian vitamin, Anthelmentik dan pengobatan (bila ditemukan kasus)," katanya.

Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penularan PMK pada hewan ternak, sehingga vaksin dilakukan terhadap hewan ternak yang sehat.

“Ternak yang terdapat gejala klinis kami tunggu sembuh dahulu baru divaksin,” sebutnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda menyebutkan sejumlah gejala hewan ternak yang terjangkit PMK.

Diantaranya, keluarnya air liur secara berlebih, diikuti dengan lesi seperti sariawan pada mulut, kemudian teracak pada kukunya dan turunnya nafsu makan.

Agung pun mengimbau kepada peternak yang mendapati gejala tersebut agar segera melapor dan mengisolasi hewan ternaknya.

Ia juga mengingatkan agar peternak tidak panik dan mengambil langkah menjual atau mengirim ternaknya ke luar daerah.

Sebab hal tersebut justru berpotensi dapat menularkan PMK ke hewan ternak lainnya.

“PMK bukan penyakit yang bisa menular ke manusia, sehingga jika hewan PMK disembelih bersyarat, dagingnya tetap bisa dikonsumsi yang penting material yang bisa membawa virus harus segera dikubur atau dimusnahkan dan tidak dilalulintaskan,” tuturnya.

Diketahui, PMK masih bisa disembuhkan, jika mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved