Kolom Andi Suruji
Kolom Andi Suruji: Pulang Betul-mi Pak Alwi
Berita Pak Alwi Hamu meninggal bertebaran. Hampir semua grup WhatsApp mengabarkannya.
Semasa mahasiswa mendirikan koran untuk mendulung perjuangannya bersama Pak JK, Pak Aksa dan rekan-rekannya.
Pak Aksa harus ditahan aparat TNI gara-gara pemberitaannya.
Bersama Pak Jusuf Kalla, Pak Aksa Mahmud dan rekan-rekan seperjuangannya, Pak Alwi menerobos masuk Gedung Parlemen Jakarta.
Boleh dikata Pak Alwi, Pak JK dan Pak Aksa adalah tiga serangkai.
Seperjuangan sejak mahasiswa, berorganisasi, sampai membangun usaha.
Pak JK menjadi Wakil Presiden dua kali pun mereka selalu berada di lingkaran terdalam Pak JK.
Hingga kini.
Pak Alwi sangat istimewa di mata dan hati Pak JK maupun Pak Aksa.
Pak Alwi dipanggil Daeng oleh keduanya walaupun tidak berhubungan darah.
Biasanya kakak yang ada hubungan darah atau keturunanlah yang dipanggil Daeng di kalangan orang Bugis.
Pak JK orang Bugis Bone, Pak Alwi Bugis Sidenreng Rappang, dan Pak Aksa orang Bugis Barru.
Mereka disatukan dalam satu idealisme perjuangan.
Mereka ingin melihat daerah Sulawesi Selatan berkembang dan maju sejahtera masyarakatnya seperti daerah lain Indonesia.
Membangun usaha sendiri pun, bukan usaha eksisting Hadji Kalla, mereka memulainya bertiga.
Sewaktu mendapatkan hak menjual mobil Toyota yang diimpor langsung dari Jepang, modalnya dari Pak JK (NV Hadji Kalla).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.