Kolom Andi Suruji
Kolom Andi Suruji: Pulang Betul-mi Pak Alwi
Berita Pak Alwi Hamu meninggal bertebaran. Hampir semua grup WhatsApp mengabarkannya.
Pak Alwi kebagian tugas mengecat mobil impor itu.
Pak Aksa bagian sales dan marketing.
"Alwi itu seniman, pintar melukis-lukis jadi dia bagian cat. Aksa memang jago jualan, marketing, sama menagih dan cari modal," kata Pak JK suatu saat.
Dalam perjalanan waktu, Pak Alwi dan Pak Aksa membangun sendiri usahanya di Makassar yang kemudian membesar.
Pak Aksa mendirikan CV Moneter 1973 kemudian berganti nama menjadi Bosowa.
Pak Alwi mendirikan Fajar Group.
Kalla, Bosowa, Fajar, kemudian berkembang dan membesar menjadi aset perekonomian nasional.
Keberhasilan mereka bertiga, dapat dilihat jumlah perusahaan mereka yang bertebaran di nusantara.
Setidaknya Wisma Kalla, Menara Bosowa, dan Graha Pena adalah gedung tinggi dan landmark Kota Makassar sekaligus simbol keberhasilan perjuangan keras membangun usaha.
Mereka pun menjadi panutan pengusaha.
Merunut catatan masa lampau sekitar 30 tahun silam ketika Pak Alwi masih mengurus langsung korannya Harian Fajar, saya sebagai wartawan muda, memverifikasi suatu informasi mengenai koran Fajar kepada Pak Alwi.
Dia tidak mau menjawab.
Malah saya dipanggil ke kantornya, di Jalan Ahmad Yani, Makassar.
Saya merasa terhormat.
Di ruang kerjanya, kami cuma berdua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.