Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Intip Fasilitas Ruang Mapenaling di Rutan Makassar, Tempat Annar Bos Uang Palsu Ditahan

Kepala Rutan Makassar pastikan tidak ada fasilitas istimewa untuk Annar Sampetoding, tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
ist
Pejabat Kemenkumham Sulsel mengecek keberadaan Annar Salahuddin Sampetoding di Rutan Makassar, 8 Januari 2025, memastikan prosedur penahanan berjalan sesuai aturan. 

Pejabat tersebut juga menanyakan proses penahanan Annar.

Sempat Dirawat di RS Bhayangkara

Annar Salahuddin Sampetoding, yang diduga otak pabrik uang palsu di UINAM, diantar penyidik Polres Gowa ke Rutan Makassar, Selasa (7/1/2025).

"Saya rasa kami terima agak siang tadi," kata Jayadikusumah.

Sesampainya di Rutan, Annar langsung ditempatkan di ruang Mapenaling Blok B, yang khusus diperuntukkan bagi tahanan baru untuk beradaptasi dengan lingkungan Rutan.

"Tahanan baru biasanya kami tempatkan di sini selama seminggu sampai dua minggu untuk sosialisasi dan memastikan keselamatan mereka," jelas Jayadi.

Annar datang dengan dokumen hasil pemeriksaan medis dari RS Bhayangkara.

"Informasi yang kami terima, Annar memiliki riwayat penyakit jantung, tapi kami akan memeriksanya kembali dengan dokter," tambah Jayadi.

Sebelumnya, kabar mengenai keluar masuknya Annar dari RS Bhayangkara sempat beredar.

Namun, Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak membantahnya, dan memastikan 

Annar masih dirawat di RS Bhayangkara hingga saat itu.

"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memantau kondisinya," kata Reonald.

Peran Annar dalam Kasus Uang Palsu

Annar Salahuddin Sampetoding adalah sosok kunci dalam kasus pabrik uang palsu yang ditemukan di dalam kampus UIN Alauddin Makassar.

Menurut Kombes Pol Dedi Supriyadi, Direktur Krimsus Polda Sulsel, Annar merupakan ideator sekaligus investor utama dalam operasional pabrik uang palsu tersebut.

"Dia memberikan ide, memodali, membeli mesin, dan memberikan perintah," ungkap Dedi. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved