Opini Mubha Kahar Muang
Thailand Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa
Navarro mengawali hadirnya pebisnis Yahudi di Thailand disusul kelompok-kelompok Yahudi dari berbagai negara jadi kekuatan awal perekonomian Thailand
Oleh: Mubha Kahar Muang
Anggota FKP DPR RI 1987-1992-1997-1998
TRIBUN-TIMUR.COM - Thailand, dahulu bernama Siam, bermula dari Kerajaan Sukhothai, yang berdiri pada tahun 1238.
Sukhothai sukses memperluas wilayah yang diperkirakan sampai ke Myanmar, Laos, Semenanjung Malaya hingga Tambralinga. Kekuasaan Sukhothai ketika itu lebih luas dari negara Thailand saat ini.
Ketika Kerajaan Sukhothai mengalami kemunduran, pada saat yang sama muncul sebuah kerajaan baru bernama Ayutthaya didirikan, 640 km arah selatan Kerajaan Sukhothai. Kerajaan baru itu kemudian mengalahkan Sukhothai.
Kerajaan Ayutthaya menjalin hubungan dagang dengan beberapa negara asing seperti Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa.
Ayutthaya menjadi kerajaan yang damai dan makmur, tetapi pada 1715 Ayutthaya mulai berperang melawan penguasa Vietnam Selatan untuk memperebutkan Kamboja. Pada tahun 1765 wilayah Thai diserang oleh Burma. Ayutthaya kalah pada 1767 dan mengalami kehancuran.
Jenderal Taksin kemudian mendirikan Kerajaan Thonburi. Taksin bergelar Taksin Yang Agung. kemudian menyatukan kembali bekas Kerajaan Ayutthaya.
Tahun 1782 Taksin digantikan oleh Jenderal Chakri yang bergelar Rama I. Kerajaan Thai kemudian mendirikan ibu kota baru di Bangkok. Dinasti Chakri inilah yang berkuasa di Thailand hingga saat ini.
Tahun 1790 Siam berhasil mengusir Burma. Penerus Rama I kemudian menghadapi Inggris yang telah menguasai Burma. Siam kemudian menandatangani perjanjian dengan Inggris yang disebut Perjanjian Anglo-Siam. Perjanjian ini menentukan batas wilayah dengan Malaya, dan perjanjian dengan Perancis dalam menentukan batas wilayah dengan Laos dan Kamboja.
Tahun 1932 terjadi kudeta pada pemerintahan Rama VII sekaligus awal perubahan bentuk kerajaan di Thailand, dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional seperti saat ini. Nama Siam pun berubah menjadi Thailand.
Thailand kemudian menginvasi Indo China yang dikuasai oleh Perancis pada 1941 dan berhasil merebut Laos, tetapi Perancis menang pada pertempuran laut Koh-Chang. Jepang membantu mediasi dengan Perancis untuk melepas wilayah sengketa kepada Thailand.
Jepang mendapat imbalan dari Thailand pada Perang Dunia II, berupa hak untuk menggerakkan pasukannya dari wilayah Thailand menuju Malaya yang dikuasai oleh Inggris. Pada saat itu Thailand dan Jepang membuat persekutuan militer yang intinya Jepang membantu Thailand untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Inggris dan Perancis, sebaliknya Thailand membantu Jepang menghadapi sekutu.
Ketika Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II, Thailand diperlakukan seperti negara yang kalah perang oleh Inggris dan Perancis.
Thailand mengembalikan wilayah yang diperoleh dari Inggris dan Perancis seperti Shan, Malaya, Singapura, sebagian Yunnan, Laos dan Kamboja.
Thailand sendiri tidak diduduki, sehingga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa. Hal ini mungkin karena Thailand mendapat dukungan dari Amerika Serikat, karena sejak tahun 1833 ketika itu masih bernama Siam sudah menjalin hubungan diplomasi dengan Amerika Serikat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.