15 Armada Teman Bus Tersedia Layani Penumpang Koridor Unhas Tamalanrea - Teknik Unhas Gowa
Koridor dua melayani Kampus Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai Maros via Bandara Sultan Hasanuddin.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mulai 1 Januari 2025 tersisa satu trayek Teman Bus Mamminasata.
Koridor 5 ini melayani penumpang dari Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea ke Fakultas Teknik Unhas Gowa.
Sementara itu, koridor 1 dan 2 sudah berhenti beroperasi.
Koridor satu melayani penumpang Mall Panakkukang - Galesong.
Koridor dua melayani Kampus Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai Maros via Bandara Sultan Hasanuddin.
Kepala UPT Transportasi Mamminasata Andi Nur Diyana memastikan Koridor 5 tetap beroperasi normal seperti biasanya.
"Ada 15 unit bus yang beroperasi, tidak ada penambahan," jelas Andi Nur Diyana kepada Tribun-Timur.com pada Minggu (5/1/2025).
Koridor 5 memang menunjukkan peningkatan penumpang signifikan sejak hadir di Agustus lalu.
Di periode Januari - Juli 2024, diketahui hanya ada dua koridor beroperasi.
Koridor 1 melayani Pelabuhan Galesong - Mall Panakkukang dengan load factor 45,67 persen.
Kemudian koridor 2 dari Mall Panakkukang - Bandara Sultan Hasanuddin dengan load factor 22,68 persen.
Pada periode Agustus hingga November 2024, ada rerouting koridor.
Koridor satu tetap Pelabuhan Galesong - Mall Panakkukang dengan load factor meningkat 78,82 persen.
Lalu koridor dua melayani Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai dengan load factor 32,01 persen.
Sementara koridor 5 antara Unhas Tamalanrea - Teknik Unhas Gowa, load factornya diangka 102,33 persen.
Sejak 2024 lalu, Kemenhub sudah menyampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terkait subsidi Teman Bus Mamminasata 2025.
Kemenhub hanya bisa subsidi satu trayek saja. Sedang dua trayek lainnya ingin dikembalikan ke meja Pemprov Sulsel untuk subsidi pengelolaan.
Beberapa Waktu lalu, Tenaga Ahli PT Surveyor Indonesia Tedy Murtedjo sudah datang ke Kantor Gubernur Sulsel membahas hal tersebut.
Tedy Murtedjo mengungkapkan keputusan pengurangan subsidi memang sudah tercantum dalam kesepakatan awal.
Sebab subsidi pemerintah pusat terhadap moda transportasi umum hanya bersifat stimulan.
"Karena MoU sudah bilang, ini hanya stimulan. Kalau stimulan tidak bisa seterusnya, sama dengan daerah lain," kata Tedy Murtedjo saat ditemui Tribun-Timur.com.
Sehingga memang diharapkan pemda bisa mandiri dalam pengelolaan transportasi umum ini.
Tedy menyebut sejumlah daerah juga diterapkan kebijakan yang sama.
Bahkan Teman Bus di Bali dan Yogyakarta secara penuh dikembalikan ke Pemerintah Provinsi.
Sebenarnya Tedy sudah menyampaikan sejumlah skema yang bisa jadi solusi. untuk menutupi kebutuhan subsidi .
Diantaranya seperti yang diterapkan di Banjarmasin.
"Untuk skema itu tergantung Pemda mengkaji mana yang paling tepat, karena itu kaitannya dengan model bisnis, apakah kayak Banjarmasin itu ada subsidi antara pemerintah provinsi dengan masing-masing kabupaten/kota sharing pembiayaan," kata Tedy Murtedjo saat itu.
Selain itu, bisa juga mengelola melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Skema ini sudah dijalankan di Ibukota Jakarta. Artinya pengelolaan teman bus bisa menggandeng pihak ketiga.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Panitia Pilrek Buka Peluang 'Orang Luar' Jadi Rektor Unhas, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Prof Jamaluddin Siap Jadi Pendaftar Pertama Calon Rektor Unhas 2026-2030 |
![]() |
---|
Prof Jamaluddin Jompa Bakal Jadi Pendaftar Pertama Calon Rektor Unhas 2026-2030 |
![]() |
---|
Daftar Nama Rektor Unhas dari Masa ke Masa, Kampus Merah Kini Cari Pemimpin Baru |
![]() |
---|
Unhas Mencari Rektor Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.