Opini
Glowing Palsu
Sebagian besar produk buatan lokal tersebut positif mengandung merkuri, hidrokuinon, asam retinoat, dan bahan kimia obat (BKO) lainnya.

Sementara itu terdapat enam produk NRL yang positif mengandung merkuri, yaitu: NRL Kosmetik Acne Series, Day & Night Skincare Cream; NRL Kosmetik Flek Series, Day & Night Skincare Cream; NRL Kosmetik Glowing Series, Day & Night Skincare Cream.
Semua produk berbahaya yang disebutkan di atas dapat dicek di laman https://publicwarningkos.pom.go.id/pwkosmetik2021/index.php yang dirilis BPOM.
Fenomena menginginkan kulit wajah yang lebih cerah ini bukan hal baru. Obsesi manusia akan kulit yang lebih putih memang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Memiliki akar budaya, sosial dan ekonomi yang dalam. Kulit yang lebih cerah telah dikaitkan dengan status sosial yang lebih tinggi, kecantikan dan kesuksesan pribadi dan profesional.
Persepsi ini terutama terjadi di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan negara-negara Karibia dimana sejarah kolonial dan struktur masyarakat yang diperkuat oleh strategi pemasaran dan periklanan yang agresif (Meena, 2024).
Bahkan menurut World Health Organization 25 persen-80 persen wanita di wilayah ini secara teratur menggunakan produk pencerah kulit. Termasuk wanita di Indonesia dan Sulawesi Selatan.
Sayangnya, tidak banyak publik yang tahu bahwa produk kosmetik yang mereka gunakan mengandung bahan berbahaya.
Memang merkuri, hidrokuinon, dan asam kojik dipercaya dapat menghambat enzim tirosinase yang penting untuk pembentukan melanin – pigmen yang memberi warna alami bagi kulit, rambut dan mata kita.
Bahan alami seperti ekstrak licorice, niasinamid, dan vitamin C berfungsi sebagai antioksidan juga menghambat pembentukan melanin.
Walaupun bahan alami ini lebih aman, namun tidak memberikan hasil yang cepat sehingga tidak banyak digunakan.
Hal inilah yang dilihat oleh pelaku usaha kosmetik yang nakal sebagai jalan pintas meraup keuntungan.
Dampak Kesehatan
Hidrokuinon dapat menyebabkan iritasi dan sensitisasi kulit, termasuk rasa terbakar, perih, dan dermatitis alergi.
Penggunaan kronis (hingga 8 tahun) dapat menyebabkan ochronosis (flek biru-hitam) dan milium koloid (bintil-bintil) pada wajah.
Sedangkan asam retinoat dapat mengakibatkan kulit kering, kemerahan, pembengkakan, lepuh, sensasi hangat- rasa terbakar atau menyengat, mengelupas, perubahan warna kulit hingga reaksi kulit yang parah atau menetap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.