Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Perpustakaan UIN Alauddin Jadi Pabrik Uang Palsu, Sekjen IKA UIN: Atas Nama 70 Ribu Alumni Saya Malu

Sekretaris Jenderal IKA UIN Alauddin Makassar, Prof Supardin mengaku amat terpukul dan harus menanggung malu atas kasus uang palsu di UIN.

TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID ZULFADLI
Prof Supardin saat jadi khatib Jumat di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Jl Tun Abdul Razak, Samata, Gowa, Jumat (27/12/2024). Sekjen IKA UIN Alauddin Makassar mengaku malu perpustakaan UIN Alauddin jadi pabrik uang palsu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengungkapan pabrik uang palsu di perpustakaan Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyisakan luka bagi almamater.

Atas nama sekitar 70 ribu alumni, Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UIN Alauddin Makassar, Prof Supardin mengaku amat terpukul dan harus menanggung malu.

"Saya sebagai Sekjen IKA, menyatakan sangat malu. Kasus uang palsu itu bikin almamater tercoreng," ujar Prof Supardin saat jadi khatib Jumat di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Jl Tun Abdul Razak, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (27/12/2024).

Dalam khutbahnya, Supardi yang juga guru besar ilmu hukum Islam ini bercerita, malunya kian membuncah saat dia ke Jakarta pekan lalu.

"Saya ada tugas ke Jakarta. Ada teman tanya, mana uang palsunya? Bagi dong," ujar ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Gowa Raya ini.

Untuk menutupi rasa malunya, Prof Supardin merespon itu dengan fakta.

"Jangankan uang palsu, uang asli saja saya tak punya," tangkis Prof Supardin.

Diketahui, mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, Andi Ibrahim (57) merupakan satu dari 17 tersangka dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Selain Andi Ibrahim, seorang pegawai tata usaha UIN juga terlibat dan jadi jadi tersangka.

Baca juga: Jadi Tersangka Uang Palsu UIN? Kapolres Gowa Ungkap Status Annar Sampetoding, 9 Jam Diperiksa Polisi

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus dan memburu tiga DPO.

Terbaru, pengusaha Makassar, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi di satreskrim Polres Gowa, Sungguminasa, Jumat (27/12/2024).

Kamis (26/12/2024) pukul 19.00 Wita, Annar datang memenuhi panggilan kedua penyidik. 

Annar diduga sebagai pemodal pembelian material uang, kertas konstruk, tinta, pelat sheet, pita uang, dan material kimiawi lain.

Mesin ini awalnya disimpan di rumah Annar di Jl Sunu 3, Bontoala, Makassar.

Namun, awal Agustus 2024, mesin itu direlokasi ke salah satu ruangan sepi di Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin, Samata, sekitar 17,2 km selatan rumah Annar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved