Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Gaji Andi Ibrahim Rp10 Juta Sebulan Sebagai Dosen, Tapi Cetak Uang Palsu Demi Pilkada

Doktor Andi Ibrahim sejatinya punya gaji Rp10 juta per bulan sebagai dosen di UIN Alauddin Makassar, nyambi bos uang palsu demi pilkada

Editor: Ari Maryadi
Kolase Tribun Timur
Kolase dosen UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim dan Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Doktor Andi Ibrahim sejatinya punya gaji Rp10 juta per bulan sebagai dosen di UIN Alauddin Makassar.

Meski sudah sejahtera, Andi Ibrahim memutuskan menyambi sebagai bos pabrik uang palsu.

Ia membeli mesin uang palsu senilai Rp600 juta.

Mesin seberat 3 ton itu disimpan di Laboratorium kampus UIN Alauddin Makassar.

Mesin dimasukkan tengah malam dengan modus cetak buku.

Satpam sempat memberhentikan kendaraan yang mengangkut mesin uang palsu itu.

Namun lolos karena Andi Ibrahim beralasan untuk cetak buku.

"Tersangka membawa mesin cetak uang palsu ke kampus tersebut menggunakan alat papan untuk memasukkan itu untuk memudahkan mendorong," kata Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

"Karena waktu rekonstruksi itu kita coba 25 personel untuk angkat mesin tersebut tidak bisa terangkat. Tapi kalau didorong pakai papan bisa. Dan saat rekonstruksi ada beberapa lantai pecah pada saat dimasukkan oleh tersangka di salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan," jelasnya.

Tujuan Dosen UIN Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu

 Terungkap tujuan sebenarnya dosen UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim mencetak uang palsu pakai fasilitas kampus.

Andi Ibrahim ternyata maju maju calon Bupati Barru di pilkada serentak 2024.

Ia mencetak uang palsu untuk dipakai maju pilkada serentak 2024.

Demikian diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam jumpa pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

"Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi," ungkap Yudhiawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved