Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hasrat dan Pemenuhan Akan yang Tak Pernah Ada

seorang teman menceritakan pergumulannya yang mendalam: dihantui oleh prasangka buruk terhadap serangkaian keputusan yang diambilnya selama kurun

Editor: Ari Maryadi
zoom-inlihat foto Hasrat dan Pemenuhan Akan yang Tak Pernah Ada
Opini
Oleh Irfan Palippui Pengajar dan Pegiat Seni-Budaya

Setidaknya, cerita kawan saya di muka mengajarkan bahwa semakin dikejar, kebahagiaan justru semakin menjauh; semakin dikejar kepastian, semakin nyata ketidakpastian; dan kian didamba kesempurnaan, semakin jelas ketidaksempurnaan.

Kita seharusnya berani berdamai dengan paradoks kehidupan. Hal ini tidak berarti kita harus berhenti berhasrat, melainkan mulai menikmati proses hidup sebagai perjalanan itu sendiri. Hasrat perlu ditempatkan sebagai peta jalan yang menunjukkan arah, namun bukan sebagai dermaga tempat kita bermaksud berlabuh secara permanen. Sebagaimana nasehat Nietzsche, kita harus berani mengatakan "Ya" pada kehidupan; berani berlayar menghadapi badai dan gulungan ombak dalam setiap pelayaran sambil memegang kemudi yang enggan menyerah. 

Setiap pergantian tahun memberi kita berbulan-bulan proses dan pengalaman produktif. Kita harus selamanya siap menghadapi oposisi atau ketegangan yang melekat dalam hidup - antara angin sepoi dan topan; antara bergerak dan berhenti; antara hasrat dan kepuasan. 

Mungkin yang kita butuhkan bukanlah sekadar resolusi tahunan yang berulang, melainkan keberanian memeluk ketidaksempurnaan dari proses perjalanan setahun berlalu. Sebab dalam setiap langkah yang kita tempuh, dalam setiap hubungan yang kita jalin, dan bahkan dalam setiap kegagalan yang kita hadapi, tersimpan kebijaksanaan yang justru membuat kita lebih manusiawi. Dan barangkali, di situlah letaknya kenikmatan hidup yang sedang kita jalani ini. 

Gowa, 20/12/2024

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved