Kawal Aspirasi Petani, Komisi B DPRD Sulsel Temui Menteri Pertanian di Jakarta

TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi B DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jakarta dan berdiskusi langsung dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi petani di Sulsel. Isu-isu ini sebelumnya telah mencuat saat reses anggota DPRD beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD Sulsel, Heriwawan, menyatakan bahwa pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk menyampaikan aspirasi petani yang mencakup persoalan mendesak, seperti kelangkaan pupuk, keterbatasan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta ketersediaan bibit jagung dan padi.

"Kami menerima banyak keluhan dari petani terkait kelangkaan pupuk, bantuan alsintan, dan ketersediaan bibit jagung dan padi. Masalah-masalah ini sangat memengaruhi produktivitas pertanian di daerah kami," ujar Heriwawan, Jumat (20/12/2024).

Selain itu, kepastian harga pasca panen menjadi perhatian utama. Heriwawan menegaskan pentingnya intervensi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga komoditas agar petani tidak dirugikan.

"Ini juga yang harus dikawal. Jangan sampai harga anjlok saat petani panen karena hal ini memengaruhi pendapatan mereka. Pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmennya untuk mendukung para petani di Sulsel.

"Pak Menteri memberikan kabar baik bahwa pada tahun 2025 tidak akan ada lagi kelangkaan pupuk di Sulsel. Bantuan alsintan dan bibit juga akan ditingkatkan. Dukungan dari pemerintah pusat akan terus kami perkuat untuk sektor pertanian di daerah," jelasnya.

Kunjungan kerja ini diharapkan memberikan solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Sulsel. Heriwawan menegaskan bahwa DPRD Sulsel akan terus mengawal dan memperjuangkan aspirasi petani agar mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

"Semua ini dilakukan untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan," tutup Heriwawan. (*)