Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu UIN Alauddin

Dampak Besar Peredaran Uang Palsu Produksi Oknum UIN Alauddin, BI Diminta Segera Bertindak

Anas menilai, wajar banyak orang menahan dan menolak bertransaksi secara tunai karena ketakutannya dengan uang palsu.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Ansar
Tribunnews.com
Dampak besar peredaran uang palsu produksi oknum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. 

“Akan kurang permintaan, ini bahaya. Pasti industri akan berusaha menekan karena barangnya tidak laku. Apa yang terjadi, ujung-ujungnya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), dan sebagainya,” tambah Anas.

Andi Ibrahim dan Skandal Pencetakan Uang Palsu di UIN Alauddin

Dunia akademik di UIN Alauddin Makassar juga diguncang penangkapan Andi Ibrahim, dosen Fakultas Adab dan Humaniora terlibat dalam jaringan pencetakan uang palsu

Polres Gowa mengungkapkan Andi Ibrahim diduga otak di balik peredaran uang palsu senilai Rp2 miliar telah beredar di Gowa, Wajo Sulsel dan Mamuju Sulbar. 

Nama Andi Ibrahim hangat diperbincangkan beberapa hari terakhir ini.

Andi Ibrahim merupakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, Makassar.

Ia disorot lantaran kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin.

Polisi menemukan pabrik uang palsu di lantai tiga perpustakaan UIN.

Selain pabrik uang palsu, polisi juga menyita uang palsu di perpustakaan nilainya Rp446.700.000.

Uang palsu disita merupakan pecahan Rp100 ribu.

Akibat perbuatannya, ia pun dinonaktifkan dari jabatan Kepala Perpustakaan UIN.

Hal ini disampaikan Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Muhammad Khalifah Mustamin, Selasa (17/12/2024).

Dia mengaku kepala perpustakaan dan ada satu orang staf diduga terlibat.

"Kalau sanksi tegasnya tentu dinonaktifkan sebagai kepala perpustakaan itu pasti," ujarnya.

"Kalau pemecatan ada mekanismenya dan yang memecat bukan kampus," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved