Wansus Bincang Komunitas: Perspektif Pemuda dalam Program Makanan Bergizi untuk Anak Indonesia

TRIBUN-TIMUR. COM - Podcast Bincang Komunitas kembali hadir edisi, Rabu 8 Oktober 2025.

Podcast mengangkat tema, Perspektif Pemuda dalam Program Makanan Bergizi untuk Anak Indonesia.

Hadir sebagai narasumber Narasumber Ketua Pemuda ICMI Sulsel Dr dr Andi Alfian Zainuddin M.KM dan Wakil Ketua Pemuda ICMI Sulsel, Ketua Panitia PEMUDA ICMI SULSEL FEST 2025 Nursandy Syam.

Podcast dipandu host Fiorena Jieretno.

Berikut wawancaranya

Apa makna 32 ICMI Sulsel?

Ketua Pemuda ICMI Sulsel Alfian - Dulu namanya Masika, ICMI ini badang otonom alhamdulillah masih eksis sampai saat ini. Hampir tiap tahun memperingati milad dengan berbagai kegiatan. 32 tahun ini mengusung bagaiman membentuk sebuah generasi muda yang ke depan maju, berkarakter dan bisa jadi harapan bangsa. Salah satunya aksi sosial.

Refleksinya?

Alfian - Pemuda ICMI ini sekumpulan anak muda dan jargonnya sinergi dan kepeloporan untuk pemuda-pemuda lainnya menuju Indonesia lebih maju, lebih bisa mencapai tujuan-tujuannya.

Apa saja kegiatan Milad ICMI Sulsel?

Sandi - Hampir tiap thaun kita gelar ICMI Fest. Ada banyak kegiatan kami rancang dna beberapa sudah terlaksana. Kita juga sempat naik finisi, aksi sosial ke Pulau Samalona. Kita undang anak panti, aksi sosial bersama. Ada pemeriksaan kesehatan gratis dengan warga serta bantuan masjid. Talkshow juga sudah.

Kenapa literasi keuangan dan MBG jadi fokus ICMI?

Alfian - Akhir-akhir ini kalau bukan masalah makanan bergizi gratis ya masalah beekaitan dengan literasi keuangan, masalah sosial seperti judi online. Makanya kami mengangkat kedua isu ini. Ada peran pemuda di kedua isu ini.

Bagaimana pandangan ICMI soal MBG?

Alfian - Salah satu problem adalah konsumsi sayur dan buah masyarakat kita masih rendah. Anemia pada ibu hamil.l, juga masalah pada anak kekurangan gizi. Program MBG ini coba menyentuh salah satu siklus salah satunya di anak sekolah. Dan intervensi dengan pemberian makanan bergizi secara massive, diharapkan semua punya bekal dan ada tambahan gizi untuk anak. Kita ahrus melihat awal-awal banyak kendala banyak hambatan mungkin kita harus melihatnya secara teknis. Karena kadang hal teknis bisa membuat program tidak berjalan baik padahal tujuannya sangat mulia bagaimana meningkatkan gizi anak sekolah