Uang Palsu di UIN
Sosok Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Ditangkap Kasus Pabrik Uang Palsu, Wakil Rektor UIN Berjanji
Pegawai UIN Alauddin yang ditangkap kasus pabrik dan peredaran uang palsu yakni Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan satu staf.
TRIBUN-TIMUR.COM - Teka teki sosok oknum pegawai Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar atau UINAM yang ditangkap polisi terkait kasus pabrik dan peredaran uang palsu mulai menemui titik terang.
Diketahui, Polres Gowa membongkar peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Uang palsu itu diduga diproduksi di Perpustakaan Syekh Yusuf, UIN Alauddin.
Nilainya disebut mencapai ratusan juta rupiah.
Sejumlah alat bukti yang digunakan mencetak uang palsu telah diamankan polisi.
Terduga pelaku juga melibatkan pegawai kampus.
Belakangan beredar kabar, pegawai UIN Alauddin yang ditangkap atas kasus pabrik dan peredaran uang palsu yakni Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan satu staf
Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Muhammad Khalifah Mustamin tak menampik kabar tersebut.
"Terduga pelaku informasi kami terima seperti itu kepala perpustakaan dan ada satu orang staf," kaa Prof Muhammad Khalifah Mustamin kepada wartawan di gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024)
Prof Muhammad Khalifah Mustamin mengaku baru mengetahui hal tersebut usai kabar tentang pabrik dan peredaran uang palsu melibatkan pegawai UIN Alauddin Makassar viral di media sosial.
Meski sudah menerima informasi tentang Kepala Perpustakaan dan staf, pihaknya masih menunggu rilis resmi dari kepolisian.
Prof Muhammad Khalifah Mustamin pihak kampus akan berikan sanksi tegas jika oknum pegawai tersebut terbukti terlibat.
"Saya pikir polisi punya mekanisme sendiri terkait dengan itu," kata Prof Muhammad Khalifah.
"Yang bisa saya sampaikan terkait dengan itu pasti di internal rektorat akan mengambil tindakan tegas terkait dengan si oknum. Itu yang bisa dilakukan oleh pihak kampus," jelasnya.
Sementara itu, Kasih Humas Polres Gowa, Iptu Kusman Jaya membenarkan jika pihaknya tengah menangani kasus percetakan dan peredaran uang palsu.
"Yang jelas kami hanya bisa memberikan keterangan bahwa Polres Gowa memang menangani tentang percetakan dan peredaran uang palsu," katanya, saat ditemui di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (16/12/2024)
Dia juga membenarkan pihaknya telah mengamankan terduga pelaku.
"Kita belum bisa memberikan keterangan berapa banyak pelaku karena masih tahap pengembangan," jelasnya
Kendati demikian, Kusman Jaya belum banyak berspekulasi soal uang palsu tersebut.
"Karena masih tahap pengembangan jadi kami mohon bisa mengerti tentang itu. Yang jelas sudah ada pelaku ditangkap," ujarnya.
Selain pelaku, polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti berkaitan uang palsu itu.
"Barang bukti ada, tapi mohon maaf itu saja yang bisa kami berikan informasi kita tunggu press rilisnya saja," ujarnya.
Sekadar diketahui, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar tahun 2024 adalah Dr. Andi Ibrahim, S.Ag., S.S.,M.Pd.
Nama Dr. Andi Ibrahim, S.Ag., S.S.,M.Pd diunggah dalam situs https://perpustakaan.uin-alauddin.ac.id/.
Link perpustakaan.uin-alauddin.ac.id pernah mengunggah tulisan tentang penyambutan mahasiswa baru.
Berikut narasinya:
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Senin 02 September 2024 - Dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2024-2025, Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar mengadakan sesi pengenalan yang dirancang khusus untuk memperkenalkan layanan dan fasilitas yang tersedia.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa baru dalam beradaptasi dengan lingkungan akademik dan memanfaatkan sumber daya perpustakaan secara maksimal.
Dalam sesi informasi, mahasiswa diberikan penjelasan mendalam mengenai fasilitas dan layanan perpustakaan. Mereka diperkenalkan dengan koleksi buku yang luas, termasuk buku teks, referensi, dan e-book.
Kepala Perpustakaan Dr. Andi Ibrahim, S.Ag., S.S.,M.Pd juga menjelaskan tentang akses ke jurnal online dan database akademik yang dapat diakses melalui portal perpustakaan.
“Perpustakaan kami bukan hanya tempat untuk meminjam buku, tetapi juga pusat sumber daya akademik dan penelitian yang sangat berharga, kami ingin mahasiswa baru merasa nyaman dan tahu bagaimana cara memanfaatkan semua layanan yang kami tawarkan.”
Mahasiswa baru juga diinformasikan tentang aturan dan kebijakan perpustakaan, termasuk penggunaan fasilitas, aturan peminjaman buku, serta prosedur pengembalian dan denda. Selain itu, mahasiswa diberi tahu tentang kebijakan privasi dan keamanan data yang berlaku.
Pengenalan perpustakaan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung mahasiswa baru dalam perjalanan akademik mereka,” ujar Kepala Perpustakaan Dr. Andi Ibrahim, S.Ag., S.S.,M.Pd.
“Kami percaya bahwa dengan memahami layanan dan fasilitas perpustakaan, mahasiswa akan lebih siap untuk mencapai kesuksesan akademis.”
Dengan adanya kegiatan pengenalan ini, diharapkan mahasiswa baru akan lebih memahami peran penting perpustakaan dalam proses pembelajaran mereka dan dapat memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk mendukung studi mereka di UIN Alauddin Makassar.
Reaksi Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis
Diberitakan sebelumnya, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, tak ingin berspekulasi soal uang palsu di UIN Alauddin.
Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan polisi.
"Maaf, saya belum bisa menyampaikan (informasi) apa-apa, karena belum ada penyampaian resmi dari polisi ke kampus," kata Prof Hamdan.
Menurut Hamdan, jika terbukti melakukan tindak kriminal maka sanksi akademik yang tegas akan diambil.
"Kami tegaskan bahwa pelaku yang ditangkap adalah murni oknum," katanya.
Apalagi nformasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus.
Polisi belum mengeluarkan pernyataan detail kasus ini.
Begitupula tak ada penyampaian resmi dari polisi ke pihak kampus.
"Pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi dan bila terjadi pelanggaran hukum, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan," ujarnya.
Reaksi Guru Besar UIN Alauddin Prof Qasim Mathar
Kasus ini turut menyita perhatianGuru Besar UIN Alauddin, Prof Qasim Mathar.
Prof Qasim Mathar menyebut apabila ada hal buruk terjadi di dalam satu rumah, maka itu menandakan kepala rumah tidak melaksanakan fungsi kontrol internal.
"Kontrol internal yang tidak dilakukan, baru tersingkap ketika ada kejadian yang melahirkan berita besar," ujar Prof Qasim Mathar, Sabtu (14/12/2024).
Apalagi seseorang pemimpin akan dikenang dengan peristiwa-peristiwa besar di zamannya, yang baik dan buruk.
Namun biasanya, peristiwa besar yang buruk walau lebih sedikit, bisa membuat lupa mengenang peristiwa besar yang baik walau lebih banyak.
"Di situlah ketidakadilan sejarah. Lebih tegasnya seperti peribahasa nila setitik merusak susu sebelanga," kata Prof Qasim Mathar.
"Hendaknya senantiasa diingat saat seseorang menjadi pemimpin," imbuhnya.
Reaksi Anggota DPR RI Ashabul Kahfi
Sementara anggota DPR RI Ashabul Kahfi, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polres Gowa atas keberhasilan membongkar kasus pabrik uang palsu yang diduga beroperasi di lingkungan Kampus UIN Makassar.
Ini merupakan langkah positif dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Ia mendesak pihak kepolisian untuk menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat merugikan citra institusi pendidikan.
"Segera bongkar dan ungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini serta proses mereka sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Ashabul Kahfi yang juga alumni IAIN Alauddin, Minggu (15/12/2024).
Ia mendukung penuh pernyataan Rektor UIN Alauddin Makassar bahwa ini adalah tindakan oknum yang tidak mencerminkan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Untuk itu, ia meminta agar polisi terus berkoordinasi dengan pihak kampus dalam penyelidikan ini.
Mengingat kasus ini diduga terjadi di lingkungan kampus dan melibatkan oknum dari dalam institusi, penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dapat diproses secara transparan dan adil.
Selain itu, meminta masyarakat untuk tidak memberikan penghakiman yang berlebihan terhadap institusi pendidikan seperti UIN Makassar.
Biarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita harus bersabar menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian agar kasus ini dapat diselesaikan dengan tuntas tanpa merusak nama baik lembaga pendidikan," tambah Ashabul Kahfi.
Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan di lingkungan kampus dan menjaga kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan. (*)
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Ternyata Uang Palsu Buatan Syahruna di Perpus UIN Lolos Mesin Penghitung |
![]() |
---|
Jaksa: Annar Minta Syahruna Produksi Uang Palsu di Jl Sunu Makassar |
![]() |
---|
Sosok Hakim Perempuan Pimpin Sidang Kasus Uang Palsu UIN di PN Sungguminasa Gowa |
![]() |
---|
Besok Sidang Perdana 4 Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin, Termasuk Andi Ibrahim |
![]() |
---|
Beda Pengakuan Syahruna dengan Annar Sampetoding terkait Mesin Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.