Opini
Ini Serangan Fajarku
Amplop berisi ini betul-betul memiliki kuasa untuk menentukan sikap pemilih.
Pertarungan saling “kapling” wilayah kekuasaan dan massa semakin gencar. Pertarungan wacana semakin besar. Masyarakat kelas bawah semakin tidak percaya dan menganggap bahwa itu hanyalah omong kosong. Intelektual organik tidak lagi diperhitungkan omongannya, tidak ada lagi daya magic dari retorika idenya. Hegemoni hanya berlaku bagi mereka yang punya kartu as, mereka yang bisa disandera, kepentingan hanya sebatas itu. Putus asa.
Sialnya, untuk mempengaruhi kelas bawah agar tunduk dan patuh, bukan lagi pada ideologi melainkan pada serangan fajar. Ada amplop, kami ikut. Ide-ide perjuangan kurang dibutuhkan lagi, isi-isi rekening yang dibutuhkan.
Jika hegemoni dilawan dengan kontra hegemoni, semestinya praktik seperti ini semestinya dilawan melalui wacana anti uang dalam kontestasi. Betul, itu dilakukan; flayer jaga demokrasi, anti politik uang tersebar dimana-mana. Cuma, kontestan yang menyebar hal itu, bisa jadi juga sebagai pelaku.
Tunggu bukan pelaku. Sebab bukan money politik, tapi cost politik. Anggaran itu sudah masuk dalam perencanaan anggaran untuk menjaga basis team. Sehingga yang menerima hanyalah mereka yang telah didata sebagai team pemenangan kelas bawah. Ini sama garingnya teman yang bercerita bahwa Caleg lupa namanya sendiri di surat suara saat menerima serangan fajar. Tepatnya, sama-sama putus asa.
Serangan Fajarku
Mari mencoba berpikir ke belakang, anggaplah kita terima saja serangan fajar ini, sebab memang cost dalam politik. Wajar politik butuh cost, maka wajarlah kita menerima, apalagi turut berkontribusi memenangkan meski hanya satu suara. Terima namun simpan di rumah masing-masing.
Simpan sebagai alat hegemoni, agar kita punya posisi tawar nantinya.
Suatu saat, jika intelektual organik yang putus asa ini membuat kita putus asa lantaran membuat kesalahan dalam kuasanya; korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan sebagainya.
Ambil kembali serangan fajar itu.
Tuliskan di kertas; Semoga Uang Ini Dapat Memenuhi Kebutuhan Keluarga Anda.
Dengan Ini Saya Mengembalikan Modal Awal Anda.
Kirimkan ke alamatnya atau ke rumah jabatannya saat subuh hari.
Kirim beramai-ramai serupa serangan.
Bayangkan bangun pagi, dia melihat ribuan amplop tersebar di teras rumah, membuka satu persatu lalu tersenyum tulus. Lucu, kan?
