Lanjut Adnan, ia berharap kedepannya akan ada peraturan yang lebih tegas untuk mengatur kode etik bagi peserta dan pemilih, sehingga demokrasi yang dijalankan bisa lebih jujur, adil, dan transparan.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap Pemilu dan Pilkada yang berlangsung benar-benar menghasilkan pemimpin yang dipilih oleh rakyat secara sah dan tanpa adanya praktek-praktek yang merusak demokrasi," ungkapnya.
Tantangan besar dalam meningkatkan integritas Pemilu dan Pilkada ini, menurut Adnan, memerlukan perhatian serius dari semua pihak agar demokrasi Indonesia semakin matang dan berkualitas.
"Ini kan sebenarnya yang saya sampaikan dari awal, meskipun kami berintegritas tapi kalau peserta dan pemilihan tidak berintegritas ya sama juga, mungkin secara prosedural terpenuhi tapi esensi demokrasi itu tidak tercapai," jelasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.