Permintaan Terakhir Sasa Putri Tukang Parkir Korban Kecelakaan Tol Cipularang: Dibelikan Es Krim McD
Sunyoto (50), ayah dari Amanda Marisa, atau yang biasa dipanggil Sasa, tampak tenggelam dalam kesedihan yang mendalam. Putrinya yang baru berusia 13
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Sunyoto (50), ayah dari Amanda Marisa, atau yang biasa dipanggil Sasa, tampak tenggelam dalam kesedihan yang mendalam.
Putrinya yang baru berusia 13 tahun menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat.
Setelah prosesi pemakaman Sasa selesai, Sunyoto masih tampak larut dalam kesedihan.
Ia mengaku bahwa ucapan terakhir putrinya terus terngiang di benaknya, memberikan perasaan duka yang mendalam.
Sehari-hari, Sasa dikenal sebagai anak yang ceria dan menyenangkan, sehingga kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga.
Di bawah tenda yang didirikan di depan rumah kontrakannya di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sunyoto tampak mengenakan baju koko merah dan duduk terdiam.
Gang sempit tempat tinggalnya menjadi saksi bisu dari perasaan duka yang dirasakannya.
Kursi-kursi plastik berwarna hijau dan merah masih berjajar rapi di teras, sementara di samping rumah, tempat pemandian jenazah masih berada di sana sebagai tanda bahwa Sasa baru saja menjalani perpisahan terakhirnya dengan keluarga.
Sunyoto tidak pernah menyangka putrinya akan pergi secepat ini.
Insiden yang menimpa Sasa terjadi ketika ia bersama keluarga majikan ibunya, yang saat itu tengah melakukan perjalanan bersama.
Kejadian tragis itu telah memisahkan Sasa dari keluarganya untuk selamanya.
Baca juga: Data Kecelakaan Tol Purbaleunyi Cipularang KM 92: 1 Tewas, 22 Luka, Penyebab karena Rem Blong
Sunyoto yang tak kuasa menahan haru, merasa bahwa kehilangan ini adalah cobaan berat yang harus ia hadapi.
Kenangan akan Sasa, senyumannya, dan kata-kata terakhirnya akan selalu terpatri dalam hati Sunyoto, membuat setiap sudut rumah dan gang sempit itu terasa penuh dengan bayangannya.
Bagi Sunyoto, Sasa bukan hanya putri ketiga, tetapi juga sosok yang begitu berarti, yang kini harus pergi mendahuluinya.
Sunyoto bercerita, pada Jumat (8/11/2024) lalu, ia tengah bekerja sebagai juru parkir di salah satu restoran cepat saji yang tak jauh dari rumahnya.
Petepete Terjun ke Saluran Air Depan Bawaslu Maros, Penumpang Luka-luka |
![]() |
---|
Sedan Terbalik di Poros Balang Beru Jeneponto, Pemilik Tolak Ditangani Polisi |
![]() |
---|
Bawa Susu dan Kerupuk untuk Anak, Pria Bulukumba Tewas Tabrak Ambulans di Jeneponto |
![]() |
---|
Avanza Tabrak 3 Motor Pelajar di Salomekko Bone, 1 Dirujuk ke RS Tenriawaru |
![]() |
---|
Emak-emak Jatuh dari Pick-up, Pengemudi Terancam Denda Hingga Rp500 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.