Di Pinrang Sulsel Pengendara Beralih ke Pertamini: Susah Pakai QR Code MyPertamina
'Susah sekali kalau begini pakai QR. Masalahnya tidak semua orang mengerti dan memang tidak tahu ada begini'.
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Pemberlakuan QR Code saat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi membuat pengendara di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) kebingungan.
Pasalnya, kebijakan baru tersebut ternyata belum diketahui oleh masyarakat.
Akibatnya, beberapa pengendara seringkali terkendala saat melakukan pengisian BBM.
Hal itu juga mengakibatkan adanya antrean panjang kendaraan di SPBU.
"Susah sekali kalau begini pakai QR. Masalahnya tidak semua orang mengerti dan memang tidak tahu ada begini," kata pengendara mobil, Ilo kepada Tribun-Timur.com, Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Warga Keluhkan Akses MyPertamina, Terpaksa Pakai Data Diri Istri Daftar QR Code
Ilo mengungkapkan, di beberapa kesempatan dirinya lebih memilih melakukan pengisian BBM di tingkat eceran daripada di SPBU.
Baginya, kebijakan QR Code tidak membuat masyarakat dipermudah saat pengisian BBM tapi justru membuat masyarakat kesusahan.
"Iya kemarin saya isi di pertamini (eceran) daripada di SPBU antre lama belum daftar itu aplikasi. Kalau pertamini cash ji saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah daerah di Sulsel mulai menerapkan sistem tersebut secara bertahap.
Langkah Pertamina memberlakukan sistem barcode untuk pembelian BBM Bersubsidi di aplikasi MyPertamina dinilai tidak tepat, alasannya sosialisasi tidak dilakukan dengan maksimal.
Anggota DPRD Kota Makassar, Azwar menyoroti langkah Pertamina tersebut.
Menurutnya, sosialisasi sebelum penerapan di lapangan itu sangat penting.
Apalagi ini menyangkut dengan penggunaan BBM bersubsidi.
"Tentu Pertamina harus bertanggung jawab akan itu, tidak boleh tiba-tiba (kebijakan) dilaksanakan sehingga terjadi kepanikan masyarakat karena mereka tidak siap," ucap Azwar kepada Tribun-Timur.com, Senin (30/9/2024).
Legislator PKS Makassar ini meminta agar Pertamina meninjau ulang kebijakannya.
Sosialisasi harus dijalankan lebih dulu agar masyarakat bisa paham terkait pengisian BBM dengan sistem barcode.
Di Makassar misalnya, Azwar menilai belum dilaksanakan sosialisasi yang massif kepada pengguna BBM, khususnya roda empat.
Apalagi, berbicara terkait BBM bersubsidi berkaitan dengan masyarakat menengah kebawah.
"Mengubah pembelian BBM yang dulu konvensional lalu sekarang pakai barcode itu harus matang persiapannya, sasarannya ini masyarakat menengah kebawah, tidak semua dari mereka paham teknologi, bahkan tidak semua punya gadget," ujarnya.(*)
Honda Setia Bersama PSM Makassar, 8 Tahun Kolaborasi Sebagai Sponsor Utama |
![]() |
---|
Usai Bantah Isu OTT, Bupati Kolaka Timur Langsung Pergi Bareng Ahmad Sahroni dan Rudianto Lallo |
![]() |
---|
Bupati Enrekang Mutasi 7 Pejabat Struktural Jadi Guru dan Pengawas, Ini Nama-namanya |
![]() |
---|
Bupati Kolaka Timur Bantah Disebut Kena OTT KPK Jelang Rakernas NasDem: Saya Juga Kaget |
![]() |
---|
Andi We Tenri Sumpala Ugi Asal Soppeng Wakili Sulsel di Miss Grand Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.