Headline Tribun Timur
'Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa'
Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa, demikian tulisan poster mahasiswa Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM - 'Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa'
Begitulah narasi spanduk putih yang terbentang di atas Fly Over perempatan Jl AP Petta Rani-Urip Sumoharjo, Makassar.
Narasi itu muncul setelah viral pernyataan Ketua Golkar terpilih Bahlil Lahadalia saat berpidato Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Pantauan Tribun, Sabtu (24/8/2024) siang, narasi dengan tinta hitam itu, terbentang di tembok fly over, mengarah ke Jl AP Petta Rani.
Spanduk itu pun menjadi perhatian pengendara.
Terlebih mereka yang menunggu lampu hijau traffic light menyala.

Di saat bersamaan, aksi unjuk rasa tolak Revisi Undang-Undang Pilkada juga masih berlangsung di bawah fly over.
Kali ini, dari Aliansi Mahasiswa Megarezky yang berkampus, di Jl Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar.
Dua puluhan mahasiswa dari almamater hijau tersebut, turut menyuarakan 'Penyelamatan Demokrasi' dengan menolak rencana Revisi UU Pilkada.
Baca juga: 108 Guru Besar Unhas ‘Tena Mallana’, Amran: Bukan Guru Besar Sembarangan
Meski di hari libur, mahasiswa Megarezky tetap getol menyuarakan dukungan terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Tidak hanya di fly over, mahasiswa yang juga membentangkan spanduk
'Aliansi Mahasiswa Megarezky Anti Presiden Otoriter' tersebut, juga berunjuk rasa depan kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo.
Mereka long march atau berjalan kaki dari Fly Over ke gedung DPRD Sulsel.
Setibanya depan kantor DPRD Sulsel, mahasiswa pendemo membakar ban tepat di gerbang masuk.
"Tuntutan kami dari Aliansi Mahasiswa Megarezky itu, dimulai dari Putusan MK Nomor 60 dan 70," ujar jenderal lapangan, Muhammad Yusuf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.