Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ayah Sandera Anak Kandung

Dramatis! Aksi Polisi Selamatkan Balita Disandera Ayahnya di Pinrang Sulsel, Bikin Kapolres Nangis

Proses penyelamatan balita berumur 1 tahun 2 bulan disandera ayahnya sendiri bernama Sandi (25) di Kabupaten Pinrang, Sulsel berakhir dramatis.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-timur.com/rachmat ariadi
Kapolres Pinrang, Sulsel, AKBP Andiko Wicaksono saat menggendong dan menyelamatkan balita korban sandera oleh ayahnya sendiri, Senin (5/7/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Proses penyelamatan balita berumur 1 tahun 2 bulan disandera ayahnya sendiri bernama Sandi (25) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir dramatis.

Kasus tersebut bahkan membuat Kapolres Pinrang, AKBP Andiko Wicaksono menangis haru setelah dirinya dan anggotanya berhasil menyelamatkan balita tersebut setelah disandera ayahnya selama 16 jam.

Andiko menceritakan, selama proses penyelamatan sandera itu, pihaknya terus berusaha untuk melakukan dialog kepada pelaku yang posisinya berada di dalam rumah bersama korban.

"Kami memanfaatkan semua potensi yang ada, baik dari keluarga dan anggota. Kami terus melakukan itu untuk mengetahui perkembangan di dalam," kata Andiko kepada Tribun-Timur.com, Senin (5/8/2024).

Diketahui, pelaku menyandera korban pukul 19.00 Wita, Minggu (4/8) hingga 10.00 Wita, Senin (5/8), yang dilakukan di rumahnya di Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang.

Pelaku penyanderaan anak kandung di Pinrang saat diperiksa polisi, Senin (5/8/2024) 
Pelaku penyanderaan anak kandung di Pinrang saat diperiksa polisi, Senin (5/8/2024)  (Tribun-timur.com/rachmat ariadi)

Andiko mengungkapkan, pihaknya sempat kehilangan kesabaran dan berniat melakukan penindakan saat pelaku terus menerus melakukan kekerasan terhadap korban hingga suara jeritan korban terdengar sampai luar rumah.

Namun, dirinya mengurungkan niatnya itu dan tetap melakukan dialog kepada pelaku demi menjamin keselamatan korban.

"Terus terang kami hampir kehilangan kesabaran. Kami sudah sempat mau melakukan upaya penindakan, karena saat di lokasi sampai pukul 02.00 Wita pelaku terus melakukan kekerasan kepada anaknya (korban), suara jeritannya sampai keluar," ungkapnya.

Baca juga: Terungkap Motif Ayah di Pinrang Sandera Anaknya 16 Jam, Kesal Pisah Ranjang dengan Istri

"Tapi karena pertimbangan keselamatan kami tidak melakukan penindakan dan terus melakukan negosiasi. Iya, pelaku meminta agar jangan sampai ada polisi masuk rumah, dengan ancaman akan membunuh anaknya," ucapnya.

Tidak sampai di situ, polisi juga berusaha membujuk pelaku agar memberikan susu kepada korban. Namun hal itu sempat ditolak oleh pelaku.

Baru pada percobaan kedua, pihak keluarga berhasil mengirimkan susu untuk korban dan hal tersebut disetujui oleh pelaku.

 Pelaku penyanderaan anak kandung saat polisi di Mapolres Pinrang, Sulsel
 Pelaku penyanderaan anak kandung saat polisi di Mapolres Pinrang, Sulsel (Tribun-timur.com/rachmat ariadi)

"Saat kami berusaha mengirimkan susu untuk korban, pelaku buang. Baru pada percobaan kedua, pelaku mengambil susu untuk diminum oleh korban," ujarnya.

Pada pukul 09.00 Wita, polisi kembali melakukan negosiasi agar bisa masuk ke TKP untuk menyelamatkan korban. Itikad baik itu pun diamini oleh pelaku.

Alhasil, polisi bisa berhasil masuk ke rumah menyelamatkan korban dan mengamankan pelaku.

Baca juga: Bukan Hanya Sandera Balita 16 Jam, Ayah Kandung di Pinrang Sulsel Sempat Gantung-Ancam Bunuh Anaknya

Andiko Wicaksono pun tak mampu menahan harunya saat berhasil menyelamatkan balita tersebut dari ancaman pembunuhan dari ayah kandungnya sendiri.

Menurutnya, dia tidak bisa membayangkan jika anaknya mengalami kejadian serupa.

"Kita kan mengikuti perkembangan dari videonya. Pada saat kami berhasil menyelamatkan korban, saya sangat terharu, karena kita memposisikan diri seandainya anak kita seperti itu," ucapnya.

"Proses negosiasinya berjalan alot tapi Alhamdulillah semua berjalan lancar dan tidak ada jatuh korban. Pelaku dan korban semuanya selamat," tandasnya.

Sebelumnya, pelaku bernama Sandi (25) menyandera anaknya yang masih berumur 1 tahun 2 bulan selama 16 jam.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ayah di Pinrang Sandera Anak Kandung Usia 1 Tahun 2 Bulan Selama 16 Jam

Tidak hanya itu, pelaku juga sempat menggantung anaknya dengan tali dan mengancam akan membunuh anaknya yang masih balita dengan sebilah parang.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan mengatakan, motif pelaku melakukan aksi kejinya itu lantaran jengkel terhadap istrinya karena memutuskan untuk pisah ranjang.

"Motifnya pelaku kesal dengan isterinya karena pisah ranjang," katanya kepada Tribun-Timur.com, Senin (5/8/2024).

Di hadapan polisi, pelaku mengaku juga kesal kepada mertuanya yang melarang istrinya pulang.

Ditambah lagi, dirinya juga sempat mendapatkan informasi bapaknya pernah melakukan percobaan pemerkosaan kepada istrinya.

"Ada semua mi pak (masalah). Saya sudah pisah sama istri, mertuaku larang istriku ke rumah," ungkap pelaku Sandi kepada polisi.

"Terus istriku pernah tanya saya kalau dia pernah mau diperkosa sama bapakku, dilecehkan," lanjutnya.

Pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Pinrang, belum diketahui motif pelaku melakukan penyanderaan tersebut.

Sementara korban saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit dikarenakan mengalami dehidrasi setelah disandera 16 jam.

"Kami masih melakukan pemeriksaan pelaku, sudah diamankan. Kalau korban di rumah sakit kurang vitamin dan susu setelah disandera 16 jam," tandas Andi Reza.(*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved