Opini
Membantah Pandangan Anak sebagai Beban Orang Tua
Namun, pernyataan itu tidaklah sepenuhnya akurat dikarenakan di balik pandangan umum yang menganggap anak beban bagi orang tuanya.
Oleh: Fahrul Eka Putra
Mahasiswa Politeknik STIA LAN Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak zaman nenek moyang kita, perbincangan dan kontroversial tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya telah menjadi pokok perdebatan yang belum bisa diselesaikan dan masih dibincangkan hingga saat ini.
Dalam perjalanan menjadi orang tua atau sebagai seorang anak, orang tua kerap kali memiliki pandangan bahwa anak-anak adalah beban, begitupun dengan sosok anak kadang
kala merasa dirinya sangat membebani orang tua.
Namun, pernyataan itu tidaklah sepenuhnya akurat dikarenakan di balik pandangan umum yang menganggap anak beban bagi orang tuanya.
Terdapat suara-suara yang terpinggirkan, yang menolak pendapat tersebut dengan argumen-argumen yang cukup kuat dan memprovokasi dan mungkin dapat mengubah
pandangan dan presepsi kita semua, terdapat juga beberapa pernyataan terkait topik yang akan kita bahas.
Apakah benar anak hanyalah beban untuk kedua orang tuanya?, bagaimana kita dapat mengetahui dan memahami makna sejati dari tanggung jawab orang tua dalam konteks yang akan kita bahas ini?.
Bagaimana pandangan ini memengaruhi dinamika keluarga modern?.
Dalam essai ini, kita akan berfikir dan membuat sudut pandang baru yang melawan anggapan bahwa anak adalah beban bagi orang tua, dan menggali lebih dalam untuk memahami kompleksitas hubungan tersebut.
Pandangan bahwa anak merupakan beban bagi kedua orang tuanya adalah suatu pemikiran yang tidak hanya keliru tetapi juga merugikan baik bagi anak maupun orang tuanya.
Pemikiran ini perlu dibantah karena mengabaikan banyak aspek yang positif dari kehadiran anak dalam keluarga.
Anak tidak hanya membawa kebahagiaan dan cinta, tetapi juga memberikan tujuan hidup untuk kesinambungan generasi.
Kehadiran anak di dalam sebuah keluarga dapat memberikan kebahagiaan dan cinta yang luar biasa bagi kedua orang tua.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang tua akan merasa atau berfikiran hidup mereka lebih bermakna dan bahagia setelah memiliki anak.
Menurut studi yang dilakukan oleh Pew Research Center, sekitar 85 persen orang tua mengatakan bahwa anak-anak mereka adalah sebuah sumber kebahagian dan memiliki rasa yang sangat puas dalam hidup mereka.
Bendera Topi Jerami: Dentuman Drum of Liberation di Riak Hari Merdeka |
![]() |
---|
Abolisi Tak Selalu Berarti Bersih |
![]() |
---|
Kerentanan Saling Mengunci di Pesisir: Kemiskinan Struktural dan Perubahan Iklim |
![]() |
---|
H. Muchtar Lutfi, Pejuang Sunyi yang Layak Jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Mengenang Masyaikh Tarekat dan Milad ke-5 TarekatĀ al-Muhammadiyah al-Sunusiyah al-Idrisiyah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.