Tribun HIS
Kisah Kuli Angkut Gula Aren di Pedalaman Bone Lulus Bintara Polri, Dulu Pinjam Uang Beli Seragam SMA
Sejak Indonesia merdeka 75 tahun silam, Rahmat Daniel adalah pemuda pertama yang tercatat lulus menjadi anggota Polri dari Desa Tapong.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
Nurmiah mengaku, kerap meminjam uang tetangga untuk biaya bensin kendaraan putranya menuju Kota Bone.
"Untung ini tetangga-tetanggaku baik kasihan, mau pinjamkan uang untuk urus-urus berkasnya ini Rahmat," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Nurmiah pun berharap agar Rahmat dapat menuntaskan pendidikan hingga mengabaikan diri sebagai anggota Polri yang berbakti pada keluarga, bangsa dan negara.
"Semoga pendidikannya nanti berjalan lancar. Pesan saya, jangan lupa salat lima waktu karena itu sudah kewajiban," harapnya.
Hal senada diungkapkan Hasanuddin, yang tak kuasa menahan haru atas pencapaian putranya.
"Saya bangga, anak saya bisa lulus karena sebelumnya saya tidak sangka dia bisa lulus," ucap Hasanuddin sembari mengusap wajahnya yang sembap.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, mengaku sengaja memerintahkan Biro SDM untuk melakukan pemetaan dan penjaringan di daerah pedalaman.
Baca juga: Kisah Husain Pilih Mundur Setelah 20 Tahun Jadi ASN Kini Beralih Tukang Gosok WC Gaji Rp300 Ribu
Itu tidak terlepas dari, dari semangat masyarakat Desa Tapong menggapai cita-cita yang tergambarkan dari peristiwa viral 'Bocah SD Berangkat sekolah Jam 3 subuh sambil Bawa Parang' pasa 2022 lalu.
"Beberapa tahun lalu, sebuah media sosial menginformasikan adanya sejumlah murid usia SD di desa Tapong Kabupaten Bone yang jika akan bersekolah, mereka harus berangkat dari rumahnya sejak pukul 3 pagi," ujar Irjen Pol Andi Rian yang saat itu masih menjabat Dirtipidum Mabes Polri.
Dirinya mengaku tergugah dengan semangat murid SD Desa Tapong, yang telah bangun jam 3 pagi agar tidak terlambat ke sekolah dengan berjalan kaki menyebrangi sungai.
Irjen Pol Andi Rian pun menghubungi Kapolres Bone kala itu, untuk berkoordinasi dengan dinas terkait dan pemerintah setempat agar didirikan sekolah SD kelas jauh.
Akhirnya, SD Inpres 5/81 Tapong berdiri dan diresmikan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi pada 14 November 2023, saat dirinya sudah menjabat Kapolda Kalimantan Selatan.
Alhasil, murid SD yang sebelumnya berangkat sekolah dari jam 3 Subuh dengan waktu tempuh 7 jam berjalan kaki, kini hanya berjalan kaki selama 4 jam.
"Berangkat dari kondisi itu, akhirnya saya menginisiasi pendirian bangunan kelas 1 sampai 3 SD di Desa Tapong," ujarnya.
Saat menjabat Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian, tak ingin memutus perhatian terhadap kondisi daerah pedalaman di tanah leluhurnya.
Jenderal bintang dua Polri ini pun memerintahkan jajaran Biro SDM Polda Sulsel agar melakukan sosialisasi penerimaan Polri di daerah pedalaman dan pulau terluar, yang terbatas dengan akses informasi internet.
"Saat diberikan amanah sebagai Kapolda Sulsel, saya memerintahkan Biro SDM Polda untuk melakukan pemetaan dan penjaringan potensi pemuda pedalaman untuk mendaftar sebagai calon anggota Polri," terang Andi Rian.
"Dan Alhamdulillah salah satunya berasal dari Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Karo SDM Polda Sulsel Kombes Pol Aris Haryanto.
Menurut Kombes Pol Aris Haryanto, penerima Polri untuk daerah terluar dan terpencil, merupakan program rekrutmen proaktif (Rekpro) jalur Afirmatif.
"Jadi untuk afirmasi faction ini, daerah terluar, terpencil dan mempunyai kekhususan itu, ada kep (keputusan) Kapolri yang dikuatkan dengan kep kapolda," jelasnya.(*)
Rahmat Daniel
Bone
Desa Tapong
Bintara Polri
Casis Bintara Polri
Irjen Pol Andi Rian R Djajadi
Sulawesi Selatan
Tribun HIS
Human Interest Story
ViralLokal
Kegigihan Marliah Bersihkan Anjungan Pantai Losari Makassar Sebelum Terbit Fajar, Gaji di Bawah UMR |
![]() |
---|
Diabaikan Pemda, Guru dan Ortu Siswa Madrasah MI DDI Pinrang Patungan Perbaiki Jalan Rusak |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Ini Kisah Pelajar SMK di Luwu yang Terseret Arus Sungai |
![]() |
---|
Tangis di Balik Abu: Puluhan Keluarga Kehilangan Rumah di Balang Baru Makassar |
![]() |
---|
Cerita Herlina, Warga Maros Tinggal di Rumah Reot Bersama Suami dan 4 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.