Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Kisah Kuli Angkut Gula Aren di Pedalaman Bone Lulus Bintara Polri, Dulu Pinjam Uang Beli Seragam SMA

Sejak Indonesia merdeka 75 tahun silam, Rahmat Daniel adalah pemuda pertama yang tercatat lulus menjadi anggota Polri dari Desa Tapong.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi
Kolase Rahmat Daniel jadi kuli angkut gula aren dan saat Rahmat beserta ibunya mengikuti pengumuman kelulusan sebagai anggota Polri yang dilakukan Biro SDM Polda Sulsel di Hotel Unhas, Makassar, Sabtu (6/702024). 

Itu pun harus menggunakan kendaraan berspesifikasi off-road atau 4x4 untuk mencapai desa yang baru teraliri listrik pada 2018 lalu ini.

Sebagai sosok pertama yang lolos menjadi siswa Bintara Polri, Rahmat Daniel tentu dianggap sebagai pemuda kebanggaan Desa Tapong.

"Saya mewakili pemerintah Desa Tapong, kami tentu sangat bangga karena Rahmat Daniel ini adalah putra pertama di desa kami yang mendaftar melalui Polres Bone dan lolos menjadi anggota Polri," kata Kepala Desa Tapong, Ridwan ditemui Minggu (7/7/2024).

Sepengatahuan Ridwan, Rahmat Daniel adalah pemuda yang lahir dan besar di lingkungan keluarga kurang mampu.

Ayahnya Hasanuddin, mencari nafkah dengan menggarap kebun orang lain untuk menghidupi istri dan lima anaknya.

Terkadang, sosok sang ayah ini juga nyambi menjadi buruh bangunan lepas untuk menambah penghasilan keluarga.

Begitu juga dengan Rahmat yang bersekolah di SMA Kabupaten Barru.

Namun saat akhir pekan ia terpaksa nyambi sebagai kuli angkut gula aren.

Keluar masuk hutan memikul gula aren adalah pekerjaan sampingan Rahmat untuk menutupi biaya sekolah di Barru.

Terlebih, ia menyewa rumah di Kabupaten Barru demi menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah menengah atas.

"Jadi ini Rahmat memang anaknya rajin dan tekun, karena untuk biaya sekolah dia rela jadi tukang angkat gula merah kalau waktu libur," ucap Ridwan.

Bahkan Ridwan sempat terisak saat menyaksikan tekad Rahmat untuk turut mendaftar sebagai calon anggota Polri.

Sebab, kata dia, Rahmat dan keluarganya sempat dianggap sebelah mata oleh beberapa masyarakat setempat karena keterbatasan ekonomi.

"Jadi saya motivasi terus ini anak (Rahmat) untuk wujudkan tekadnya, karena memang beberapa orang menganggap dia tidak akan mampu kasihan," ucap Ridwan yang juga kerabat Rahmat.

Ridwan pun mengaku sangat berterima kasih kepada Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang telah mengutus tim ke Desa Tapong, untuk mencari pemuda yang ingin bergabung menjadi anggota Polri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved