Ratusan Warga Makassar Terserang DBD Termasuk Pak RT, Horas Community Asapi Kelurahan Bonto Makkio

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak awal Januari hingga Maret 2024, sebanyak 253 warga Makassar terserang penyakit demam berdarah dangue (DBD).

Data Dinas Kesehatan Makassar, Januari hingga Maret, angka penderita DBD terus mengalami kenaikan. 

Pada Januari, kasus DBD yang ditemukan hanya 47, naik menjadi 74 kasus di bulan Februari lalu melonjak menjadi 114 kasus di bulan Maret.

Untungnya, pada bulan April mengalami penurunan.

Hingga pekan ke-3 April, kasus DBD turun menjadi 18.

Sementara data dari Dinas Kesehatan Sulsel, sepanjang Januari hingga April 2024, sebanyak 1.766 warga Sulsel terserang DBD.

Sembilan diantaranya meninggal.

Salah satu wilayah di Kota Makassar rawan DBD adalah Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini.

Sejumlah warga di kelurahan ini, dilaporkan terserang DBD.

Salah satunya Ketua RT 02/RW 04 Kelurahan Bonto Makkio, Nur Samad.

Mencegah meningkatnya penderita DBD di Makassar, khususnya di Bonto Makkio, Horas Community, sebuah komunitas masyarakat binaan pengusaha Sulsel, Hendrik Horas, bekerjasama dengan pengurus Partai Gerindra Pimpinan Anak Cabang (PAC) Rappocini melakukan fogging (pengasapan) di kelurahan ini, Selasa (7/5/24).

Ratusan rumah di RT 02/RW 04 dan RT lainnya di Kelurahan Bonto Makkio menjadi sasaran fogging Horas Community.

Aksi kemanusiaan ini disaksikan Lurah Bonto Makkio, Marwan.

"Banyak warga Bonto Makkio terserang DBD. Agar penyakit ini tidak menyebar maka kami langsung inisiatif melakukan fogging," ujar Ketua Horas Community yang juga Ketua Gerindra PAC Rappocini, Hamdan Cikal.

"Setelah kami laporkan ke Pak Hendrik Horas, beliau langsung memerintahkan kami untuk melakukan fogging. Kegiatan ini akan terus kami lakukan untuk membantu mengurangi penyebaran DBD di Bonto Makkio dan Kecamatan Rappocini pada umumnya," ujar Cikal. 

Cikal juga mengimbau warga agar mencegah penyebaran DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan.(*)