Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelecehan Seksual

Siswi SMP Makassar Dilecehkan Ayah Kandung di Indekos, Polisi: Diproses Sesuai Prosedur

Di usianya yang baru menginjak 13 tahun, AS mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muslimin Emba/Tribun Timur
Saat AS (13) didampingi Ibunya HS (45) dan pendamping hukumnya di kantor hukum Amerta Juscticia Jl Timah, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (30/4/2024) sore. 

Saat tiba kata Ogri, petugas kepolisian mendapati AS dalam kondisi terkurung dalam kamar.

Petugas yang datang pun terpaksa merusak pintu kamar untuk mengevakuasi AS.

"Di situ ketakutan ayahnya lalu meninggalkan indekos itu. Korban sudah ada beberapa jam disekap, karena dikuncikan dari luar," ungkap Ogri. 

Keesokan harinya, Jumat (26/4/2024), AS didampingi sang kakak dan gurunya mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan dugaan pelecehan yang dialami.

Namun, AS hanya diberikan surat format laporan bersifat informasi.

Ogri pun menganggap, layanan diberikan oleh Polrestabes Makassar itu, janggal.

"Ke Polrestabes Makassar untuk membuat laporan, tapi hanya dibuatkan laporan informasi sampai tanggal 27 April belum ada respon," bebernya.

Merasa tak direspon secara profesional, kata Ogri, keluarga AS pun membuat sebuah video pengakuan agar kasus dialaminya menjadi perhatian publik.

Kisah AS itu, diunggah ke akun tiktok dan membuat ibu AS, HS dipanggil kepolisian untuk membuat laporan baru.

"Kita membuat video agar kasus ini jadi perhatian, akhirnya direspon ditanggal 29 April, baru dipanggil kembali membuat laporan untuk ditindak lanjuti, baru dipanggil visum, dan lain-lain," ungkapnya.

Ibu AS, HS mengaku kecewa dengan proses hukum yang dialami putrinya itu.

HS menilai kasus pelecehan seksual dialami putrinya seolah diabaikan pihak kepolisian. 

"Sebagai seorang ibu saya kecewa proses penanganan kasus anak saya. Saya kecewa, karena ibu gurunya yang dampingi disuruh pulang, karena dia ibu guru saksi yang selamat kan anakku malam itu," jelas HS. 

Yang membuat HS tambah kecewanya, sejak laporan kedua masuk, terduga pelaku kata dia, belum juga diamankan. 

"Itu kayak tidak terjadi apa-apa. Kenapa pada saat setelah viral baru dilakukan penyelidikan serius, saya heran kenapa tidak dari awal anakku buat laporan harus ditangani seperti ini," kata HS sambil menangis. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved