Opini
Problematika Kota Makassar dalam Kacamata Kepemimpinan HMI
Dalam tulisan ini, penulis akan mengulas permasalahan Kota Makassar dari perspektif Kepemimpinan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
Dalam kacamata Jurgen Habermas, partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan lingkungan menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Kepemimpinan HMI dapat memperjuangkan kebijakan yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait lingkungan, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan.
Tantangan lainnya adalah masalah pendidikan. Dinas Pendidikan Kota Makassar mencatat jumlah Anak Putus Sekolah (APS) untuk jenjang SD sebanyak 2.240 orang dan SMP sebanyak 1.055 orang pada tahun 2023.
Jumlah total APS mencapai 3.295 orang. Masih terdapat tantangan besar dalam hal akses dan kualitas pendidikan di Kota Makassar.
Kepemimpinan HMI perlu memperjuangkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat, dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab putus sekolah serta mengadvokasi kebijakan dan program-program yang meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.
Pemikiran Nurcholish Madjid dapat menjadi landasan bagi Kepemimpinan HMI dalam mengatasi permasalahan Kota Makassar, termasuk dalam bidang pendidikan.
Cak nur menekankan pentingnya pendekatan inklusif dan toleran dalam menanggapi tantangan zaman.
Dalam konteks pendidikan, hal ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya membangun pendidikan yang inklusif, merangkul berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan dan mengedepankan nilai-nilai keberagaman.
Dengan merujuk pada pemikiran para tokoh pemikir yang telah disebutkan, Kepemimpinan HMI dapat mengembangkan strategi yang holistik dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan Kota Makassar.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, mengadvokasi kebijakan yang berpihak kepada mereka yang kurang beruntung, dan membangun kerjasama lintas agama dan budaya, Kepemimpinan HMI memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang kuat dan efektif dalam membangun Kota Makassar yang lebih baik bagi semua warganya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.