Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Putusan Sengketa Pilpres

Rencana Anies Baswedan Saat Klaim Tugasnya di Koalisi Perubahan Sudah Selesai, Muhaimin Tegar

Anies Baswedan dan Cak Imin bertemu di markas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Senin (22/4/2024) malam setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Editor: Ansar
TikTok Anies Baswedan
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan berat hati harus menerima putusan MK. Kini, mereka pun bingung soal eksistensi Koalisi Perubahan. 

Pantauan Tribunnews.com, Ganjar meninggalkan kediaman Megawati sekira pukul 19.04 WIB.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini tampak menggunakan mobil hyundai palisade berwarna hitam.

Awak media sempat meminta Ganjar berhenti untuk diwawancarai. Namun, dia enggan turun dari mobil.

Ganjar hanya melambaikan tangannya sembari tersenyum.

"Tunggu anu, tunggu anu, di sebelah saja," kata Ganjar.

Setelah Ganjar, Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) juga tampak meninggalkan kediaman Megawati dan disusul Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Selain OSO, Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo juga terlihat di lokasi. Sejumlah tim hukum Ganjar-Mahfud juga tampak hadir.

Mereka di antaranya, Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, Henry Yosodiningrat, dan beberapa anggota lainnya.

Adapun, mereka berkumpul di kediaman Megawati setelah permohonan ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebelumnya Ganjar mengatakan ditolaknya permohonan kubunya tersebut adalah akhir dari sebuah perjalanan. 

Maka, kata dia, apapun keputusannya sejak awal ia dan Mahfud sepakat untuk menerimanya.

"Maka kami terima (keputusan MK). Dan tentu kami mengucapkan selamat bekerja untuk pemenang dan mudah-mudahan PR-PR bangsa ke depan bisa segera diselesaikan," kata Ganjar usai menghadiri sidang sengketa Pilpres di MK.

Ganjar lantas membeberkan sejumlah PR yang dimaksud yakni mulai dari menguatnya dollar terhadap rupiah dan perang.

Tak hanya itu, ia juga menyebut naiknya harga minyak hingga kebutuhan pangan yang mesti dicukupi.

"Hari ini dollar menguat, rupiah jatuh. Hari ini ada perang yang bisa bertambah dengan titik depan yang makin banyak, harga minyaknya naik, kebutuhan pangan mesti dicukupi," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved