RTD S3 Sosiologi Unhas
Iqbal Latief: Peran Civil Society di Indonesia Semakin Memudar
Muh Iqbal Latief prihatin terhadap penurunan yang signifikan dalam peran masyarakat sipil atau civil society.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
Dia menyebut praktik politik Presiden Jokowi sebagai "cawe-cawe" yang dianggapnya merusak demokrasi.
Menurutnya, upaya-upaya tersebut tidak hanya merugikan proses demokrasi, tetapi juga mengancam fondasi demokrasi yang telah dibangun selama ini.
Pernyataan ini juga telah dituangkan dalam bentuk opini di beberapa media massa dengan judul yang cukup mencolok, "Cawe-cawe Politik Jokowi Merusak Demokrasi".
"Misalnya dengan cawe-cawe Jokowi, karena ini juga akan merusak tatanan politik demokrasi kita pada hari ini dan kita bisa lihat bagaimana kekuasaan itu tidak terkendali, bahkan sekalipun melawan hukum," kata Dr Umar Sholahuddin.
Sebagai diketahui, saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi sorotan publik setelah menerima dua gugatan perselisihan hasil Pilpres 2024 yang diajukan oleh dua pasangan calon yang kalah dalam pemilihan.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengajukan gugatan terkait kecurangan yang diduga terjadi selama proses pemilihan.
Yang menarik, dalam gugatan tersebut, nama Jokowi diseret sebagai pihak yang terlibat dalam dugaan pelanggaran tersebut.
Pasangan calon yang mengajukan gugatan menuduh adanya campur tangan dan pengaruh dari pihak Presiden dalam proses pemilihan, yang mereka klaim telah merugikan hak-hak politik mereka.
Kata Dr Umar Sholahuddin, situasi kebangsaan negeri ini tidak sedang baik-baik saja.
Kondisi ini tak bisa dijawab dengan gimik politik santuy atau politik riang gembira sebagaimana disuarakan sejumlah orang.
Permainan narasi itu seperti ingin mengalihkan substansi masalah ke masalah remeh-temeh yang ramai dipercakapkan di media sosial.
Dunia cendekiawan di kampus-kampus rasanya perlu duduk untuk menjelaskan mengapa reformasi begitu cepat mati.
"Apakah transisi demokrasi yang diteorikan Guillerme Ở Donnel akan juga gagal terkonsolidasi sebagaimana terjadi di Tanah Air?," ujarnya.
Dia lantas memberikan penjelasan soal mengapa 25 tahun reformasi menjadi begini.
"Mengapa Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden Jokowi berakhir seperti ini?," ujarnya.
Umar Sholahudin Sebut 5 Tahun Terakhir Tata Kelola Pemerintahan Jauh dari Nilai Etik dan Moral |
![]() |
---|
Umar Sholahudin: Indeks Demokrasi Indonesia Turun Signifikan 10 Tahun Terakhir |
![]() |
---|
7 Tantangan Besar Civil Society di Indonesia Menurut Iqbal Latief, Termasuk Media Sosial dan Politik |
![]() |
---|
Bahas Peran Kampus dalam Gerakan Civil Society, Umar Sholahuddin Soroti Cawe-cawe Politik Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.