Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dituduh Terlibat Pemotongan Anggaran Perjalanan Dinas Dinkes Barru, Kabid Kesmas 'Menyerang' Balik

Ia membantah pernah menyampaikan ke staf jika ada pemotongan perjalanan dinas 10 persen oleh bendahara.

Penulis: Darullah | Editor: Ansar
Shutterstock
Ilustrasi uang. Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Barru, Ichwaniar Idris mengklarifikasi atas adanya tudingan adanya pemotongan anggaran perjalanan dinas. 

TRIBUNBARRU.COM, BARRU - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Barru, Ichwaniar Idris mengklarifikasi atas adanya tudingan adanya pemotongan anggaran perjalanan dinas.

Tudingan pemtongan anggaran perjalanan dinas itu sebelumnya disampaikan stafnya.

Ichwaniar menampik terkait kebenaran atas tudingan yang dilayangkan kepadanya.

Tudingan itu telah disampaikan staf Dinkes Barru, Apriyani saat bertandang ke redaksi Tribun-timur.com.

Ichwaniar mengaku heran atas tudingan yang ditujungan kepadanya.

Kabid Kesmas Dinkes Barru Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas

Pembelaan Kadis Kesehatan Barru Soal Dugaan Pemotongan Anggaran Perjalanan Dinas

Ia membantah pernah menyampaikan ke staf jika ada pemotongan perjalanan dinas 10 persen oleh bendahara.

"Seperti tudingan pemotongan anggaran perjalanan dinas oleh bendahara, yang sebelumnya telah saya sampaikan. Kapan saya sampaikan itu?. Apa hubungan saya dengan bendahara," kata Ichwaniar kepada TribunBarru.com, Jumat (8/3/2024).

Niar sapaan akrabnya, menyampaikan jika bendahara bukan bawahan Kabid Kesmas.

Bendahara dibawahi langsung sekretaris dinas.

"Saya saja tidak bisa mengintervensi bendahara. Setiap kegiatan atau perjalanan dinas, setelah laporannya lengkap maka ditandatangani sekretaris," kata dia.

Menurut Niar, setelah selesai tandatangan kepala dinas, barulah laporannya diserahkan ke bendahara.

Mekanisme pembayaran tidak langsung.

Jika ada uang bendahara maka bisa langsung dibayar. Tapi kalau tidak ada, maka pegawai harus menunggu pencairan dari keuangan.

"Setelah ada uangnya, barulah uang perjalanan dinasnya dicairkan langsung kepada yang bersangkutan. Ada juga yang ditransfer ke rekening masing-masing," kata dia.

"Jadi kalau ada yang beranggapan saya melakukan pemotongan anggaran uang perjalanan dinas, apa yang mau saya potong. Uangnya siapa yang mau saya potong," lanjut dia.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved