Opini
Joko Widodo Terasa Soeharto
Presiden Jokowi bisa menjinakkan, menidurkan bahkan mematikan DPR, terutama dalam melaksanakan fungsi sebagai kontroling pemerintah.
Kesamaan berikut adalah aspek manajemen politik, bahwa Jokowi piawai dalam memanfaatkan berbagai sumber daya, terutama sumber daya kekuasaan seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Kepolisian.
Bukan hanya itu, keduanya juga memiliki kesamaan dalam memanfaatkan sumber daya keuangan.
Kalau Pak Harto menciptakan Konglomerat kemudian memanfaatkannya dalam menjalankan kekuasaan, Jokowi melanjutkan azas manfaat itu untuk melanggengkan kekuasaannya, bedanya, soal istilah saja, dimasa pak Harto disebut konglomerat dan dimasa Jokowi disebut oligarki.
Meski beda nama, tetapi aktifitas dan orientasi bisnisnya sama saja, dan yang tidak kalah pentingnya bahwa keduanya sama orangnya dan sama asalnya.
Terlepas dari perbedaan dan persaamaan antara keduanya, kita berharap semoga pemilu tahun 2024 benar-benar melahirkan pemimpin yang sukses mensejahterakan masyarakatnya sebagaimana janji-janji mereka pada saat kempanye kemarin. Semoga.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.