Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Curhat Caleg Makassar Keluarkan Rp18 Juta 'Beli' 112 Suara, Ujung-ujungnya Tekor

Setiap Caleg minimal menyiapkan Rp1 atau Rp2 miliar jika ingin terpilih di Pemilihan Legislatif 2024.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Perindo Sulsel, Askar. 

“Saya sudah kasih uang Rp18 juta, dijanji 112 suara, tapi hanya dapat 17 suara,” katanya.

Terpisah, Ketua DPD Partai Nasdem, Rachmatika, mengakui jika caleg memang membutuhkan biaya besar.

“Pemilu memang membutuhkan biaya besar, karena ada cost politik dalam agenda kampanye, mulai dari atribut, kegiatan kampanye, konsolidasi tim. Tentu itu membutuhkan biaya,” kata Rachmatika yang sudah 2 periode duduk sebagai legislator DPRD Sulsel dan 1 periode di DPRD Makassar mewakili Partai Golkar.

Rachmatika mengakui, politik uang tak bisa dianggap tak ada.

“Praktik money politic tidak bisa dianggap tidak ada, tapi itu relatif tiap orang. Tidak semua orang duduk di DPRD karena menghabiskan biaya kampanye miliaran,” ujarnya.

Cicu, sapaan Rachmatika, punya pengalaman 3 kali bertarung di pemilu dan tahun ini merupakan tahun keempatnya menjadi caleg.

Ketua Bappilu DPD Partai Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis, juga mengakui jika pemilih kian pragmatis.

Kondisi itu didukung dengan adanya caleg berkantong tebal dan hanya mengandalkan uang agar terpilih.

“Sekarang ada model ambil KTP, KK, lalu tukar dengan uang. Sekarang ada istilah panjar, mereka mau ukur komitmen caleg. Panjar 1, panjar 2,” kata anggota DPRD Sulsel dari Partai Demokrat dapil Makassar A tersebut, Sabtu (6/1/2024).

Model politik uang seperti itu dilakukan tim pemenangan dengan mendatangi rumah calon pemilih (door to door).

Saat bertarung di Pemilu 2019, Januar mengaku menghabiskan Rp350 juta.

Legislator DPRD Sulsel dari PKS Dapil Makassar A, Sri Rahmi, mengakui menghabiskan Rp600 juta pada Pemilu 2019.

Saat diwawancarai pada Jumat (12/1/2024), Rahmi sedang kampanye di Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, untuk pencalonannya sebagai anggota DPR RI dari dapil Sulsel 1.

Kata dia, caleg saat ini tak bisa semau-maunya memainkan politik uang karena pemilih semakin cerdas.

Hal ini tentu menguntungkan caleg yang punya modal sosial kuat dan program disukai masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved