Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Dilema Partisipasi Politik Mahasiswa Rantau

Sebagai mahasiswa rantau yang tengah mengalami dilema ini, saya menyadari penuh tantangan yang dihadapi.

Editor: Sudirman
Ist
Kurnia, Mahasiswi Pascasarjana UGM 

Menariknya, pemanfaatan media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk mengadvokasi perubahan kebijakan dan membangun jaringan pendukung.

Dengan langkah ini, saya yakin mahasiswa rantau dapat mengatasi dilema partisipasi politik yang dirasakan.

Langkah-langkah lainnya, seharusnya Universitas dan organisasi mahasiswa juga perlu lebih proaktif dalam kampanye kesadaran politik melalui seminar, diskusi, atau kampanye media sosial.

Selain itu, kolaborasi dengan LSM dan organisasi masyarakat dapat memberikan informasi dan asistensi yang dibutuhkan mahasiswa rantau.

Dengan begitu mahasiswa rantau tidak hanya dapat memilih dengan lebih mudah, tetapi juga menjadi bagian aktif yang merupakan kegiatan sukarela yang dilakukan dalam proses demokrasi.

Sebagaimana dinyatakan oleh Herbert McClosky, partisipasi politik adalah kegiatan sukarela warga masyarakat dalam proses pemilihan penguasa dan pembentukan kebijakan umum.

Namun, kebalikannya adalah apatis, yang muncul karena kurangnya minat atau pemahaman tentang politik, ketidakpercayaan terhadap pengaruh upaya individu, atau kondisi sosial yang menganggap ketidakhadiran sebagai sesuatu yang normal.

Mahasiswa Rantau umumnya merupakan individu yang sadar akan pentingnya partisipasi politik.

Bahkan besar kemungkinan mereka telah memiliki calon yang berusaha dimenangkan karena dianggap sebagai calon pemimpin yang berintegritas, punya kapasitas, kapabilitas dan dianggap amanah untuk menjadi orang nomor di Indonesia.

Oleh karena itu, setiap usaha yang memudahkan mahasiswa rantau secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum untuk berpartisipasi dalam pemilu merupakan bentuk apresiasi terhadap hak dan tanggung jawab demokratis mereka.

Dengan demikian, kita tidak hanya memperkuat demokrasi, tetapi juga menghargai peran mahasiswa (pemuda) dalam
membentuk masa depan bangsa.

Dilema ini tidak hanya tentang memilih atau tidak memilih.

Ini tentang bagaimana kita sebagai bangsa memastikan bahwa setiap suara didengar dan dihargai.

Perubahan kebijakan dan inovasi yang saya sebutkan dalam langkah di atas bukan hanya solusi bagi mahasiswa
rantau, tetapi juga upaya untuk menuju demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif.

Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dengan memastikan bahwa setiap mahasiswa rantau dapat menggunakan hak pilihnya dengan mudah dan nyaman.*

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved