Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ekonomi Sulsel 2024

Pemprov Sulsel Dorong Revitalisasi BUMD, Kemitraan Swasta Dalam Negeri dan Internasional

Untuk memimpin misi revitalisasi BUMD ini, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar menunjuk Tanri Abeng sebagai kepala KESS dan Komisaris Utama SCI.

|
FAQIH/TRIBUN TIMUR
Pj Gubernur Bahtiar bersama Komisaris PT SCI Tenri Abeng dalam Forum Diskusi Pemda, Pengusaha dan BUMD se-Sulsel di Hotel Four Points by Sheraton, Rabu (10/1/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin galang reformasi dan restrukturisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) demi realisasi potensi ekonomi yang terhambat, salah satunya melalui kemitraan dengan pihak swasta nasional dan internasional.

“Tidak bisa lagi BUMD hanya dikelola oleh pemda ala kadarnya, kadang oleh teman-teman sendiri. Sudah tidak jaman lagi. Harus ada tangan lain, kantong lain. Seluruh aset harus dikelola secara bisnis,” jelas Bahtiar Baharuddin dalam pidato forum diskusi antar pemerintah daerah, pengusaha, dan BUMD di Hotel Four Points by Sheraton, Jl Andi Djemma, Makassar, Rabu (10/1/2024).

Dalam acara itu PT Sulsel Citra Indonesia (SCI), Persero daerah yang akan menjadi holding dari seluruh BUMD Sulsel menandatangani kerja sama dengan setiap pemimpin kabupaten/kota atas pemanfaatan participating interest 10 persen bagi pemerintah daerah dan pembentukan badan riset ekonomi.

Pj Gubernur Sulsel memberikan contoh rencana pembangunan pelabuhan-pelabuhan bertaraf internasional.

“Sekarang dikerjakan oleh Dishub (dinas perhubungan), nanti akan diserahkan pengelolaannya ke BUMD. Ya, akan ada anak perusahaan SCI yang bergerak di bidang pelabuhan,” jelas Bahtiar menambah.

Untuk memimpin misi revitalisasi BUMD ini, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar menunjuk Tanri Abeng sebagai kepala Komite Ekonomi Sulawesi Selatan (KESS) dan Komisaris Utama SCI.

“Tidak ada lebih baik daripada Pak Tanri Abeng, seorang yang sudah teruji dan yang menciptakan konsep Kementerian Badan Usaha Milik Negara di negeri ini,” ujarnya.

Dalam sambutannya di acara forum diskusi ini, Tanri Abeng menggunakan Pinisi, kapal tradisional asal Bugis yang berabad-abad lalu mengarungi lautan nusantara hingga berbagai belahan dunia, sebagai kiasan perjalanan pembangunan Sulsel.

“Phinisi yang dikendalikan oleh dr. Bahtiar harus dijalankan dengan speed (kecepatan) yang tinggi, kalau tidak akan ketinggalan,” tekan Tanri Abeng, mengaitkan dengan kapal legendaris dari Bugis, suku di Sulsel yang dari dulu memiliki kepiawaian dalam mengarungi lautan.

“Persoalannya setiap kali investor diajak untuk bekerjasama dengan BUMN atau BUMD mereka mulai tidak tertarik, karena belum-belum diasosiasikan dengan birokrasi. Ini yang harus di-transformasi,” tambah Tanri Abeng.

Contoh kemitraan yang diharapkan seperti yang pernah dicanangkan di dalam MoU pada 13 November 2023 lalu antara pengelola Kawasan Industri Bantaeng (KIBa) dengan perusahaan PT Indonesia Daya Bahtera.

Pengelola pembangkit listrik swasta, sebagai reaksi terhadap krisis pasokan listrik di Sulawesi Selatan bagi industri yang tidak kunjung menemukan solusi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved