Ketua Partai Usul Andi Iwan Aras Ketua TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Taufan Pawe Disebut

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hingga saat ini, belum ada satu namapun yang dipilih untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulsel untuk memenangkan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Partai-partai pengusung dan pendukung pasangan ini, belum memutuskan satu nama yang akan memimpin kampanye.

Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah, Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, PSI, PBB, Partai Garuda dan Partai PRIMA.

Pada pertemuan yang berlangsung di Hotel Claro, Makasasr, Minggu (12/11) malam, perwakilan partai-partai pengusung ini belum satu suara memilih ketua.

Mereka justru akan kembali berembuk di internal partai untuk menyetor nama yang akan diusulkan ke TKN.

Padahal, beberapa parpol sudah mendesak dan menyepakati nama untuk menjadi Ketua TKD.

Misalnya saja Demokrat.

Baca juga: Tantangan Terbuka Gibran Kepada Megawati dan Kader PDIP : Silahkan Lapor Kalau Ada Kecurangan!

Mereka mengusulkan nama Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras sebagai Ketua TKD Prabowo Gibran di Sulsel.

Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah Erbe menyampaikan, pada dasarnya tidak ada yang sulit untuk menentukan kandidat atau ketua terpilih.

Bahkan Ni'matullah Erbe mengklaim bahwa dominan forum juga sudah sepakat memandatkan Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) untuk menjadi Ketua TKD.

Walau demikian, Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyebut, parpol di Sulsel tidak bisa memutuskan siapa yang ditunjuk jadi ketua.

Sebab, keputusan akhir di bawah kendali pengurus Tim Kampanye Nasional (TKN).

"Tadi kan sudah sepakat. Tetapi usulan ini akan dusampaikan ke TKN, bukan kami yang putuskan," kata Ni'matullah Erbe di Hotel Claro Makassar.

"Makanya kami kurung satu nama untuk diusulkan ke Jakarta. Kalau saya jelas mi Iwan Aras. Kan semua tadi bilang, sudah benar itu Demokrat, putuskan mi cepat," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe dalam forum konsolidasi, menyampaikan bahwa Golkar terbuka untuk berkompromi dengan partai koalisi.