Headline Tribun Timur
Urus KK-KTP Pakai Lontara+
Lontara+ dirancang sebagai solusi integrasi layanan, menggabungkan teknologi dengan nilai lokal.
TRIBUN-TIMUR.COM - Makassar Super App kini berganti nama Lontara+, aplikasi terpadu untuk seluruh layanan publik.
Peluncuran di depan Monumen Mandala, Jl Jend Sudirman, Makassar, Minggu (27/7).
Lontara+ dirancang sebagai solusi integrasi layanan, menggabungkan teknologi dengan nilai lokal.
Nama Lontara diambil dari aksara Bugis-Makassar, sekaligus menjadi akronim dari Layanan Online Terintegrasi Masyarakat. Mengusung tema Satu Kota, Satu Aplikasi.
Wali Kota Makassar, Munafri ‘Appi’ Arifuddin (49), menyatakan, aplikasi Lontara+ hadir untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pemerintahan, informasi kota, hingga kebutuhan harian.
Baca juga: Lontara+ Gantikan Super App, Hadirkan Layanan Publik Terintegrasi di Makassar
Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur, di antaranya layanan aduan masyarakat, telemedicine, pelayanan publik, serta informasi seputar Makassar.
Appi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas, pelaku usaha, akademisi, dan aparatur pemerintah, mendukung implementasi aplikasi tersebut.
Ketua DPD II Partai Golkar Makassar ini menjelaskan, penamaan Lontara+ dipilih melalui ajang kreatif Epsta, melibatkan anak muda Makassar.
Nama tersebut terinspirasi dari aksara Lontara, warisan budaya Bugis-Makassar yang digunakan sejak abad ke-14 hingga ke-20.
Lontara+ merupakan bagian dari upaya membawa nilai-nilai lokal ke dalam ekosistem digital modern.
Ia menegaskan, Lontara+ solusi atas tumpang tindihnya berbagai aplikasi di lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Seluruh layanan, seperti informasi publik, pengaduan warga, pajak daerah, dan program pemerintah, akan diintegrasikan dalam satu platform.
“Lontara+ juga dirancang untuk menghadirkan data dan informasi secara real-time, guna mendukung pengambilan keputusan berbasis data oleh Pemkot Makassar,” katanya.
Selain sebagai inovasi teknologi, Pemkot Makassar menargetkan Lontara+ menjadi gerakan sosial yang mendorong peningkatan kesadaran digital di masyarakat.
Appi menambahkan, sosialisasi penggunaan aplikasi akan menjadi fokus utama selama setahun ke depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.