Headline Tribun Timur
Transaksi BI Fast di Sulsel Rp124 T
BI Fast sistem pembayaran cepat, dirancang untuk mendukung transaksi efisien, murah, dan aman secara real time.
TRIBUN-TIMUR.COM - Transaksi melalui layanan Bank Indonesia Fast Payment System (BI Fast) di Sulsel Rp124,72 triliun sepanjang semester I 2025.
Meningkat 39,20 persen dibandingkan periode lalu atau Januari-Juni 2024, senilai Rp89,59 triliun.
Dari sisi volume, BI mencatat 53,03 juta transaksi, tumbuh 52,41 persen dibanding semester I 2024, 34,79 juta kali.
BI Fast sistem pembayaran cepat, dirancang untuk mendukung transaksi efisien, murah, dan aman secara real time.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menyatakan peningkatan transaksi melalui BI Fast sejalan dengan meluasnya pemanfaatan layanan tersebut oleh masyarakat.
Baca juga: Transaksi BI Fast di Sulsel Capai Rp20,28 Triliun
Didukung semakin banyaknya layanan perbankan menyediakan fitur transfer dana antarbank secara real time dengan biaya rendah.
Tren digitalisasi dalam berbagai transaksi turut memperkuat penggunaan BI Fast, baik kebutuhan pribadi, transaksi ritel, maupun pembayaran dalam aktivitas usaha.
Perluasan kanal layanan dan integrasi sistem pembayaran oleh lembaga keuangan, ditambah dengan meningkatnya literasi digital masyarakat, ikut mendorong pertumbuhan penggunaan BI Fast di berbagai lapisan.
Lonjakan transaksi BI Fast didorong beragam faktor.
Di antaranya, meningkatnya aktivitas perdagangan dan jasa yang membutuhkan sistem transfer dana antarbank cepat dan praktis.
Digitalisasi layanan pemerintah daerah, seperti penerapan e-pajak dan e-retribusi, juga menjadi pendorong, ditambah tingginya penggunaan mobile banking di kota-kota besar seperti Makassar.
Meningkatnya literasi keuangan digital dan berkembangnya ekosistem UMKM berbasis digital memperluas penggunaan BI Fast sebagai pilihan utama dalam melakukan transfer dana yang efisien dan terjangkau.
“Pertumbuhan transaksi BI Fast mencerminkan perubahan preferensi masyarakat Sulsel dari sistem pembayaran tunai ke non-tunai yang lebih cepat dan efisien,” ujarnya, Selasa (29/7).
Menurutnya, perkembangan ini merupakan bagian dari transformasi digital yang lebih luas dalam sistem pembayaran nasional, sekaligus berkontribusi pada terciptanya ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Kurangi Kebocoran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.