Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BNNP Sulsel Turunkan Tim Investigasi Usut Kabar Anggota Minta Rp20 Juta Saat Gerebek Wisma Pinrang

Kasi Intelijen dan Penyidikan BNNP Sulsel, Syahril Said mengatakan jika pihaknya telah melakukan investigasi ke Pinrang.

|
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Hasriyani Latif
Shutterstock
Ilustrasi - BNNP Sulawesi Selatan turunkan tim investigasi usai anggotanya dikabarkan minta duit tebusan Rp20 juta saat gerebek wisma di Pinrang 

Dia menuturkan, pengakuan EB ini juga dituangkan dalam surat pernyataan.

Dalam surat pernyataan yang ditulis tangan di atas kertas bermaterai itu, EB mengaku tidak mengalami tindak kekerasan dan permintaan uang tebusan oleh tim BNNP Sulsel saat dia diamankan.

"Dia mengaku kalau tidak pernah diancam atau disuruh setor uang Rp20 juta untuk dibebaskan. Jadi sudah clear yah," ujarnya.

Syahril mengatakan, pihaknya belum mengetahui siapa yang pertama menyebar informasi tersebut di Whatsapp sehingga viral.

"EB juga mengaku kalau dia tidak tahu siapa yang menyebarkan informasi tersebut. Bukan dia ataupun keluarganya yang menyebarkan," tuturnya.

Tribun-Timur.com masih terus menghubungi EB terkait kejadian ini.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi dari EB.

Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggerebek wisma milik EB di Kabupaten Pinrang.

Tim BNNP Sulsel dikabarkan menggeledah wisma tersebut berdasarkan laporan masyarakat terkait dugaan kepemilikan narkoba jenis sabu sebanyak 1 kg. 

Tim mengamankan lima orang di dalam wisma, termasuk pemilik wisma.

Namun, dari lima orang yang diamankan itu tidak ada barang bukti dan tes urine mereka negatif.

Merasa tidak puas, oknum petugas BNNP Sulsel kemudian membawa EB untuk dilakukan interogasi lanjutan dan kemudian meminta uang kepada EB sebesar Rp20 juta sebagai jaminan agar dilepas.

Kabarnya, anak EB datang ke samping Mall Pinrang Sejahtera dan menyerahkan uang tersebut kepada oknum petugas sebagai uang tebusan ayahnya.

Kasi Intelijen dan Penyidikan BNNP Sulsel, Syahril Said membenarkan adanya giat atau penggerebekan di Pinrang pada Sabtu pekan lalu.

Namun, ia membantah adanya uang tebusan Rp20 juta.

Baca juga: Narkotika Masuk Kampus, Kepala LLDikti IX Imbau Batasi Aktivitas Malam Hari

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved