Bayi 13 Bulan Dikerok
Heboh Bayi 13 Bulan Dikerok Pengasuh karena Masuk Angin, Adakah Manfaat Anak Kerokan?
Punggung bayi 13 bulan itu membentuk pola tidak beraturan berwarna merah kebiruan akibat bekas kerokan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini heboh di media sosial bayi 13 bulan dikerok pengasuh karena masuk angin.
Pengakuan pengasuh, bayi bernama Ibrahim atau yan disapa Baim itu rewel dan tampak lemas.
Padahal sang anak biasanya bertingkah aktif dan tidak pernah merengek.
Sang pengasuh lantas berinisiatif untuk mengerok punggung bayi tersebut dengan koin seribu.
Alhasil punggung bayi 13 bulan itu membentuk pola tidak beraturan berwarna merah kebiruan akibat bekas kerokan.
Bicara soal kerokan, apakah ada manfaatnya buat anak?
Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Debby Andina Landiasari menegaskan kerokan pada bayi sangat tidak dianjurkan.
Hal itu lantaran kulit bayi masih sangat tipis dan halus, sehingga dapat memicu luka jika terjadi gesekan saat mengerok.
"Dan akan terasa perih jika terkena keringat atau pun air," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/9/2023).
Debby melanjutkan, luka bekas kerokan pada kulit bayi berpotensi menjadi tempat masuknya bakteri atau virus.
Akibatnya, bayi pun dapat mengalami infeksi. Bukan hanya menimbulkan kemerahan dan luka, mengerok kulit bayi juga tidak memiliki manfaat dari segi medis.
"Betul, tidak ada manfaatnya," ujarnya.
Baca juga: Viral Bayi 13 Bulan Dikerok Pengasuh, Punggung Merah Kebiruan, Ibu: Kaget, Mau Nangis Rasanya
Kendati demikian, jika anak terlanjur dikerok, orangtua dapat memantau apakah bekas kerokan menimbulkan luka maupun infeksi.
"Kemudian untuk ke depannya sebaiknya tidak mengerok bayi lagi," tambahnya.
Sebelumnya, video tersebut diunggah oleh akun TikTok @tia.rochman, Selasa (12/9/2023).
Dalam video yang diunggah, terlihat bekas kerokan merah kebiruan di punggung bayi tersebut, membuat sang ibu frustasi.
Kejadian ini terungkap setelah ibu dari bayi tersebut pulang kerja dan mendapati kondisi anaknya yang tidak wajar.
"Pas aku baru sampe rumah habis pulang kerja, bibi (pengasuhnya) langsung bilang begini, 'Bu maaf ya Bu, Baim saya kerokin'," tulis ibu bayi dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Kerokan dalam Bahasa Inggris Dikenal dengan Cold Symptoms, Ini Penjelasan Medis Kenapa Enak Dikerok?
Awalnya, bayi yang bernama Ibrahim tersebut dikabarkan sakit saat ibunya sedang bekerja.
Pengasuhnya, tanpa izin atau pengetahuan dari orang tua, mengambil inisiatif untuk mengerok tubuh Ibrahim yang sedang sakit.
Kronologi Bayi 13 Bulan Dikerok
Unggahan video yang memperlihatkan bayi berusia 13 bulan dikerok atau kerokan, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @tia.rochman, Selasa (12/9/2023).
Video tersebut memperlihatkan kondisi tubuh bayi yang tampak kebingungan dan tidak nyaman selama proses kerokan tersebut.
“Kejadiannya setelah aku berangkat kerja, kata bibi sekitar jam 11 siang Baim rewel, lemes., padahal biasanya aktif dan engga pernah merengek. pas di cek badannya keringat dingin, di cek perutnya kembung. jadi bibi ini sejak nqurusin ke empat anak nya dia sendiri memang kalo masuk angin suka kerokan. jadi dia coba kerokin Bai pelan2 pake koin seribu. katanya langsung merah2,” tulis keterangannya lagi.
Sontak saja, sebagai ibu ia sangat terkejut hingga ingin menangis saat melihat kondisi sang putra.
Ibu dari bayi itu pun tak membolehkan pengasuhnya untuk mengerok anaknya lagi.
Hal itu lantaran, ia mengaku sudah menyiapkan semua kebutuhan pertolongan pertama saat anaknya sakit.
Baca juga: Sosok Pria Berkumis dan Tatoan Fasih Nyanyi Lagu BLACKPINK, Ternyata Tukang Bakso, Netizen Auto Iri
"Reaksi aku pasti kaget banget, mau nangis rasanya liat kondisi anak kaya gini, setelah itu aku juga engga ngebolehin Ibrahim di kerok lagi krn semua kebutuhan pertolongan pertama Ibrahim kalau masuk angin, demam atau luka sudah ada semua buat aku ini wajib banget punya untuk pertolongan pertama anak dirumah sebelum dibawa ke fakes (termometer, bye bye Fever. bebio, obat diare, paracetamol, kapas, kain kasa, betadin),” ungkapnya.
Unggahan ini menarik perhatian pengguna media sosial, video tersebut telah menuai 82.900 suka dan lebih dari 9.000 komentar hingga Selasa (19/9/2023) siang.
Apa Itu Kerokan?
Kerokan adalah salah satu bentuk pengobatan tradisional yang melibatkan penggunaan alat seperti ujung koin atau punggung pisau untuk menggosok atau menggaruk kulit dengan tekanan tertentu.
Meskipun kerokan adalah praktik yang kontroversial, beberapa orang meyakini bahwa ada manfaat tertentu yang dapat diperoleh dari prosedur ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat ini masih belum terbukti secara ilmiah, dan kerokan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera atau efek samping yang tidak diinginkan.
Dilansir Tribun-Timur.com dari berbagai sumber, Selasa (19/9/20230) beberapa mungkin menganggap manfaat berikut dari kerokan:
1. Mengurangi Rasa Tidak Nyaman pada Punggung dan Leher
Beberapa orang percaya bahwa kerokan dapat membantu mengurangi rasa tegang pada otot punggung dan leher.
Pijatan dan gesekan yang terjadi selama proses kerokan dapat meredakan ketegangan otot.
Baca juga: Kasus Viral Polisi Lecehkan Tahanan Perempuan Jalan di Tempat? Ini Penjelasan Polda Sulsel
2. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Penggarukan kulit selama kerokan dapat merangsang peredaran darah di bawah permukaan kulit.
Ini bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah lokal.
3. Mengurangi Kebas dan Kesemutan
Beberapa orang menggunakan kerokan untuk mengurangi kebas atau kesemutan di sekitar area tertentu.
Ini mungkin karena peningkatan aliran darah ke area tersebut.
4. Mengurangi Gejala Flu dan Masuk Angin
Di beberapa budaya, kerokan digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk meredakan gejala flu atau masuk angin.
Namun, efeknya mungkin lebih bersifat placebo.
5. Efek Relaksasi
Beberapa orang melaporkan bahwa mereka merasa lebih santai setelah menerima sesi kerokan.
Ini bisa disebabkan oleh perasaan nyaman yang muncul selama proses.
6. Pengobatan Alternatif
Beberapa orang mencari pengobatan alternatif seperti kerokan karena keterbatasan akses ke perawatan medis konvensional atau karena keyakinan budaya.
Meskipun beberapa orang mungkin mengalami manfaat subjektif dari kerokan, penting untuk dicatat bahwa praktik ini belum terbukti secara ilmiah efektif dalam mengobati kondisi kesehatan tertentu.
Selain itu, kerokan yang tidak hati-hati atau berlebihan dapat menyebabkan luka kulit, memperburuk kondisi tertentu, atau menyebabkan infeksi.
Sebelum mencoba kerokan atau metode pengobatan alternatif lainnya, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terkait untuk mendapatkan saran yang lebih aman dan efektif.(*)
Nasib Pengasuh Kerokin Bayi 13 Bulan Dikira Masuk Angin, Sang Ibu Syok Lihat Punggung Anak Memar |
![]() |
---|
Pikir-pikir Sebelum Dikerok, Ternyata Tak Ada Manfaatnya, Ini Alternatif Perawatan saat Anak Sakit |
![]() |
---|
Bayi 13 Bulan Dikerok Pengasuh Punggung Merah Kebiruan, Adakah Batasan Usia Seseorang Kerokan? |
![]() |
---|
Viral Bayi 13 Bulan Dikerok Pengasuh, Punggung Merah Kebiruan, Ibu: Kaget, Mau Nangis Rasanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.