Nasib AHY Saat Gabung di Koalisi Prabowo Subianto, Nama Ketum Demokrat Tak Muncul Sebagai Cawapres
Demokrat tinggalkan Koalisi Perubahan setelah Partai Nasdem pilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi Cawapresnya.
Ujang mengatakan Demokrat tidak mungkin bisa berkoalisi dengan PDIP dan mendukung bacapres Ganjar Pranowo lantaran masih adanya keretakan hubungan antara SBY dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Ya karena tidak ada pilihan, ke PDIP juga tidak mungkin karena hubungan SBY dengan Megawati belum islah, belum rekonsiliasi, maka pilihannya ya hanya ke Prabowo."
"Karena di Prabowo mungkin lebih nyaman dan bisa lebih bebas dalam berkampanye untuk memenangkan Pilpres dan Pileg seperti itu," ujarnya.
Namun, Ujang juga mengatakan ada faktor lain yang membuat Demokrat enggan untuk berkoalisi dengan PDIP yaitu bakal pudarnya citra partai berlambang mercy itu sebagai partai oposisi di kalangan kader sendiri maupun konstituen.
Hal itu, sambungnya, justru akan merugikan Partai Demokrat dalam raihan suara di Pemilu 2024, mendatang.
"Kalau Demokrat gabung ke PDIP, kalau gabung ke partai pemerintah kan tidak bagus di mata pendukung, konstituen, di mata rakyat, itu kan berbahaya juga bagi Demokrat," katanya.
Nama Cawapres Prabowo Ada di Kantong Jokowi
Sementara menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, nilai tawar AHY sebagai cawapres hanya kuat ketika Demokrat masih tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Sehingga, ketika Demokrat sudah bergabung ke KIM, maka nilai tawar tersebut otomatis hilang.
"Bargaining AHY sebagai cawapres waktu itu kuat hanya ketika ada di koalisi perubahan, sementara koalisi PDIP maupun koalisi Gerindra (KIM), bargaining Partai Demomkrat sebagai cawapres nggak akan sekuat ketika waktu di Koalisi Perubahan," kata Pangi kepada Tribunnews.com, Minggu (17/9/2023).
Selain itu, Pangi mengatakan bahwa cawapres Prabowo ditentukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sehingga, hal tersebut menjadi memperkecil peluang AHY menjadi cawapres Prabowo.
"Karena koalisi Prabowo nama cawapres ada di saku kantong Presiden Jokowi. Pertanyaannya apakah pernah ada nama AHY di kantong SBY?" tuturnya.
Di sisi lain, Pangi menilai bahwa bergabungnya Demokrat ke KIM hanyalah sebagai penambah kekuatan politik saja.
Hal tersebut lantaran pencalonan Prabowo sebagai capres tetap masih dapat dilakukan meski jika Demokrat tidak bergabung ke KIM.
"Selain memang Partai Demokrat hanya dianggap penambah kekuatan politik saja, tidak lagi persyaratan mutlak berlayar atau tidak berlayarnya koalisi Prabowo."
"Bagaimanapun koalisi Prabowo sudah bisa berlayar meskipun tanpa Partai Demokrat," kata Pangi.
Perintah Tegas Prabowo ke Kapolri dan Panglima, Sasaran Pendemo Anarkis |
![]() |
---|
Panggilan Jiwa Presiden Mengisi Perut Rakyat Terus Melaju |
![]() |
---|
Affan Kurniawan: Nama yang Tak Boleh Hilang dalam Sunyi |
![]() |
---|
Foto-foto Kondisi Terbaru Gedung DPRD Makassar Terbakar, Puluhan Mobil Tinggal Puing, Staf Tewas |
![]() |
---|
Sosok Irfan Yusuf Politisi Gerindra Calon Kuat Menteri Haji dan Umrah, Kader NU Cucu Hasyim Asyari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.