Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nasib AHY Saat Gabung di Koalisi Prabowo Subianto, Nama Ketum Demokrat Tak Muncul Sebagai Cawapres

Demokrat tinggalkan Koalisi Perubahan setelah Partai Nasdem pilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi Cawapresnya.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Demokrat tinggalkan Koalisi Perubahan setelah Partai Nasdem pilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi Cawapresnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Keputusan Partai Demokrat bergabung mendukung Prabowo Subianto kini menjadi pembahasan.

Demokrat tinggalkan Koalisi Perubahan setelah Partai Nasdem pilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi Cawapresnya.

Kini Demokrat sudah 'move on' dari Nasdem yang tiba-tiba memilih Cak Imin.

Di Koalisi Perubahan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY ngotot dijadikan pendamping Anies Baswedan di Pilpres.

Namun permintaan AHY pun ditolak. 

Kini, nasib AHY di koalisi Prabowo Subianto kembali menjadi pembahasan. Apakah AHY masih ngotot jadi Cawapres?

Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat pada Minggu (17/9/2023) sore. 

Rapat tertutup itu disambut oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Banyak yang berspekulasi bahwa Demokrat bakal menyodorkan Ketua Umum AHY sebagai cawapres Prabowo. 

Meski begitu, pengamat menilai AHY tak berpeluang menjadi Cawapres Prabowo Subianto. 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai meski Demokrat telah bergabung sebagai anggota baru KIM, AHY tetap tidak bisa memiliki peluang untuk menjadi cawapres Prabowo.

Ujang menilai kalkulasi politik dari KIM maupun Demokrat bukanlah menyandingkan AHY sebagai cawapres Prabowo, tetapi posisi lain seperti menteri jika memenangkan Pilpres 2024.

"Kalau saya sih melihat gabungnya Demokrat ke Prabowo, sulit untuk AHY menjadi cawapres-nya Prabowo. Tentu deal-nya, kalkulasinya itu (AHY) bukan cawapres tapi mungkin jabatan lain seperti menteri," katanya ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (17/9/2023).

Ujang menganggap KIM telah memiliki beberapa pilihan cawapres Prabowo seperti Menteri BUMN, Erick Thohir; Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming; Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; dan putri Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid, Yenny Wahid.

 Lalu ketika ditanya alasan Demokrat bergabung ke KIM, Ujang menilai hanya ada satu alasan yaitu tidak memiliki pilihan lain untuk berkoalisi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved