Amin Syam Meninggal
Mengenang HM Amin Syam: Dari Tongkat Komando ke Peran Keumatan
Amin Syam adalah peluru yang memiliki daya jangkau lebih jauh dari yang lain, daya pengaruh yang lebih terasa dari yang lain.
Setelah selesai shalat Jum'at, saya mendekat untuk menyapa khusus beliau. Saat saya berjabat tangan, yang pertama keluar dari mulut beliau: "khutbahnya luar biasa, menyentuh persoalan nyata umat." Saya pikir khutbah saya biasa-biasa.
Dan saya menganggap bahwa itu cara bijak beliau untuk mengapresiasi khutbah saya. Saat saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan khutbah di masjid beliau, saya melakukan hal yang sama, datang menyapa beliau di bagian pinggir terdepan yang sepertinya sudah menjadi tempat favorit beliau.
Beliau mengatakan hal yang sama sambil memberi ulasan singkat terhadap khutbah yang saya sampaikan.
Bahasa beliau mungkin hal biasa bagi orang lain, tapi menjadi "sesuatu" bagi saya. Seorang tokoh besar seperti beliau yang menyampaikan apresiasi adalah hal yang menarik.
Secara umum, seorang yang ditakdirkan menjadi tokoh selalu menjadi pusat perhatian dan sering memiliki sedikit waktu untuk memperhatikan orang lain.
Itulah, begitu banyak tokoh yang tidak bisa bertahan lama dengan ketokohannya, karena terjebak pada pesona dirinya (self-centric) dan lupa untuk mempertahankan proses panjang dalam pembentukan modal sosial ketokohannya, yaitu public emphaty, kesediaan untuk memberi perhatian dan kepedulian kepada publik.
Itulah karakter Bapak Amin Syam. Kesediaannya untuk mengapresiasi diri saya adalah bagian dari empati publik yang beliau pertahankan dari dirinya.
Dan dengan cara itulah beliau tetap bisa bertahan sebagai tokoh sentral yang disegani, bagi dari aspek peran sosial politik, maupun keagamaan.
Referensi Umat
Pada beberapa percakapan orang yang dekat dengan beliau, beliau masih selalu didatangi untuk dimintai nasehat bagi orang-orang ikut maju pada kontestasi politik.
Beliau juga pernah bercerita tentang lamanya beliau duduk sebagai Ketua Umum Persatun Lawn Tennis Indonesia (PELTI) dan kata para pengurus bahwa mereka sangat nyaman dipimpin oleh seorang tokoh sekaliber beliau.
Namun peran sosoal kemasyarakatan beliau yang sangat menonjol adalah posisi beliau sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel.
Peran beliau di kepengurusan tersebut juga tidak terlepas dari ketokohan keagamaan beliau yang sejak masih menjadi birokrat dan politisi aktif, sudah melekat jiwa kesantriannya.
Ada "monday quote" yang pernah saya bagi di media sosial: "Sisi paling menarik yang ingin saya temukan pada orang yang baru saya kenal, menemukan apa yang pertama yang ingin saya pelajari dari hidupnya."
Dari kutipan ini, saya ingin menyatakan bahwa secara nama, tentu saya sudah lama mengenal Bapak H.M. Amin Syam. Namun secara ketokohan dan karakter saya mengenal beliau belum terlalu lama.
Diplomat Jepang Dengar Cerita Jika Amin Syam Politikus Bersih dan Dicintai Masyarakat |
![]() |
---|
Hadiri Takziah Malam Ketiga, Mukhtar Tompo Kenang Sosok Amin Syam: Pemimpin yang Disiplin dan Tegas |
![]() |
---|
Sepenggal Cerita di Balik Layar: Amin Syam, Yunus Bandu, dan Majid Tahir |
![]() |
---|
Momen Amin Syam Beri Rekomendasi IAS Maju Pilwali Makassar 2004 Meski Lawan Apiaty Amin Syam |
![]() |
---|
Obituari HM Amin Syam Jenderal Bersahaja Itu Pergi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.